Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/04/2025, 17:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Untuk mengatasi hal ini dan mempercepat pengurangan emisi GRK, beberapa ilmuwan mengusulkan sistem yang disebut penangkapan dan penyimpanan karbon dari atmosfer.

Namun, teknologi tersebut masih dalam pengembangan dan biayanya masih sangat mahal sehingga saat ini tidak mungkin dilakukan.

Baca juga: Tanaman Pangan Penting Dunia Terancam Punah karena Pemanasan Global

Upaya melawan pemanasan global

Melawan pemanasan global merupakan upaya kolektif yang memerlukan kolaborasi lintas sektor, mulai dari antarnegara hingga antarkota, serta mulai dari swasta hingga pemerintah dan warga.

Upaya paling ambisius untuk menghentikan pemanasan global sejauh ini adalah Perjanjian Paris yang ditandatangani pada 2015.

Perjanjian tersebut ditandatangani 195 negara dan bertujuan untuk menjaga suhu Bumi naik 1,5 derajat celsius secara ambisius.

Untuk mencapai tujuan tersebut, negara-negara peratifikasi Perjanjian Paris diwajibkan menyusun strategi pengurangan emisi GRK skala nasional melalui kebijakan iklim.

Meski demikian, sejauh ini sebagian besar negara memenuhi target dalam kebijakan iklimnya. Bahkan, Amerika Serikat sebagai salah satu negara penghasil emisi GRK terbesar di dunia menarik diri dari Perjanjian Paris pada 2025, ketika Donald Trump memulai masa jabatan keduanya sebagai presiden.

Baca juga: Dikira Ramah Lingkungan, Bahan Pendingin AC HFO Ternyata Picu Pemanasan Global

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau