Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan Keberlanjutan: Cuma 2 Persen Korporat Raih Nilai A, Tapi Naik

Kompas.com - 25/04/2025, 08:00 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Sumber ESG Today

KOMPAS.com - Penilaian tahunan Carbon Disclosure Project (CDP) pada 2024 mengungkap, jumlah perusahaan yang berhasil mendapatkan skor A (skor tertinggi) dalam kategori yang dinilai oleh CDP naik hingga 30 persen.

Namun, kendati menunjukkan peningkatan yang signifikan, jumlah tersebut merupakan proporsi yang sangat kecil, hanya 2 persen dari seluruh perusahaan yang berpartisipasi dalam pengungkapan data lingkungan kepada CDP.

Sebagai informasi, CDP merupakan organisasi nirlaba internasional yang menjalankan sistem pengungkapan lingkungan global.

CDP sendiri menjalankan sistem pengungkapan lingkungan global yang memungkinkan investor dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengukur dan melacak kinerja organisasi dalam area keberlanjutan lingkungan, termasuk iklim, hutan, dan keamanan air.

Baca juga: Langkah Hijau, LEGO Resmikan Pabrik Ramah Lingkungan di Vietnam

Dilansir dari ESG Today, Selasa (22/4/2025), pada tahun 2024, tercatat lebih dari lebih dari 22.700 perusahaan mengungkapkan datanya melalui CDP, meningkat 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari perusahaan-perusahaan ini, hampir semua (98 persen) menerima skor iklim, sementara 6.500 menerima skor air, dan 1.600 menerima skor hutan.

CDP memberikan skor “A” kepada perusahaan yang memberikan gambaran paling akurat mengenai dampak lingkungan mereka dalam setiap kategori dan yang paling siap untuk mengambil tindakan guna mengurangi dampak tersebut.

Untuk siklus pengungkapan data tahun 2024, CDP melaporkan bahwa sebanyak 515 perusahaan berhasil mencapai status "A ", yang mewakili 2 persen dari seluruh perusahaan yang mengungkapkan data mereka kepada CDP. Jumlah ini meningkat dari 396 perusahaan yang mencapai status serupa pada tahun 2023.

Berdasarkan kategori penilaian, sebanyak 462 perusahaan menerima skor A untuk kinerja mereka dalam mengatasi perubahan iklim. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 33 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Selain itu, 133 perusahaan menerima skor A untuk kinerja mereka dalam menjaga keamanan air. Jumlah ini juga meningkat secara signifikan, yaitu sebesar 32 persen.

Baca juga: Perusahaan Perlu Lebih Serius Kelola Air Demi Masa Depan Lingkungan

Namun, jumlah perusahaan yang masuk dalam "A List" untuk kategori pengelolaan hutan mengalami sedikit penurunan menjadi 26 perusahaan, dibandingkan dengan 30 perusahaan pada tahun sebelumnya.

Bersamaan dengan pengumuman hasil penilaian tahunan mereka CDP juga merilis penelitian yang menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang berhasil masuk dalam "A List" memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan perusahaan-perusahaan lain dalam industri atau kelompok sebanding mereka.

Analisis yang dilakukan oleh CDP menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang masuk dalam "A List" secara rata-rata menghasilkan return saham yang 6 persen lebih tinggi selama sepuluh tahun terakhir dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain.

Lebih lanjut menurut CDP, hanya 8 perusahaan yang meraih predikat “Triple A” pada tahun 2024, mencapai skor tertinggi dalam setiap kategori lingkungan.

Perusahaan-perusahaan Triple A tersebut meliputi L’Oréal, Kering, British American Tobacco, KAO Corporation, Uni-Charm Corporation, Toyota Tsusho Corporation, Metsä Board Corporation, dan Marfrig Global Foods S/A.

Sementara berdasarkan wilayah, CDP melaporkan bahwa untuk iklim dan air, Asia memiliki perusahaan A List terbanyak diikuti oleh Eropa dan Amerika, sementara Eropa memiliki perusahaan A List terbanyak untuk hutan, diikuti oleh Asia dan Amerika.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Pupuk Indonesia Gelar Program Tebus Bersama dan Digitalisasi Distribusi Pupuk Subsidi

Pupuk Indonesia Gelar Program Tebus Bersama dan Digitalisasi Distribusi Pupuk Subsidi

BUMN
Penguatan PAUD Jadi Fondasi Wujudkan SDM Unggul Berdaya Saing

Penguatan PAUD Jadi Fondasi Wujudkan SDM Unggul Berdaya Saing

Pemerintah
Perubahan Iklim Ubah Laguna Pesisir Jadi Lebih Asin, Restorasi Jadi Solusi

Perubahan Iklim Ubah Laguna Pesisir Jadi Lebih Asin, Restorasi Jadi Solusi

Pemerintah
Pemerintah Perlu Skema Pendanaan Baru untuk Pengelolaan Sampah

Pemerintah Perlu Skema Pendanaan Baru untuk Pengelolaan Sampah

LSM/Figur
IEA Prediksi Penjualan EV Global Capai Lebih dari 25 Persen pada 2025

IEA Prediksi Penjualan EV Global Capai Lebih dari 25 Persen pada 2025

Pemerintah
IPB Rilis Inovasi Berbasis AI untuk Tingkatkan Ketahanan Pangan

IPB Rilis Inovasi Berbasis AI untuk Tingkatkan Ketahanan Pangan

Pemerintah
Dorong Hilirisasi, MIND ID Perbaiki Tata Kelola Timah untuk Perekonomian

Dorong Hilirisasi, MIND ID Perbaiki Tata Kelola Timah untuk Perekonomian

BUMN
WRI Gandeng Petani Gayo Produksi Kopi Berkelanjutan di Tengah Krisis Iklim

WRI Gandeng Petani Gayo Produksi Kopi Berkelanjutan di Tengah Krisis Iklim

LSM/Figur
Kolaborasi Antar-Organisasi Dibentuk untuk Efektifkan Konservasi Laut

Kolaborasi Antar-Organisasi Dibentuk untuk Efektifkan Konservasi Laut

Pemerintah
Anak Muda Butuh Ruang Hijau, Mampukah Kota Masa Depan Menjawabnya?

Anak Muda Butuh Ruang Hijau, Mampukah Kota Masa Depan Menjawabnya?

LSM/Figur
Konservasi Laut Jadi Strategi KKP Hadapi Ancaman Krisis Pangan

Konservasi Laut Jadi Strategi KKP Hadapi Ancaman Krisis Pangan

Pemerintah
Maybank Dukung Pembangunan Pabrik Mobil EV VinFast lewat Pembiayaan Berkelanjutan

Maybank Dukung Pembangunan Pabrik Mobil EV VinFast lewat Pembiayaan Berkelanjutan

Swasta
Trump Potong Anggaran, 350 Taman Nasional Terancam Tutup

Trump Potong Anggaran, 350 Taman Nasional Terancam Tutup

Pemerintah
Lestari Forum, Bahas Ekosistem Investasi hingga “Sustainability Reporting”

Lestari Forum, Bahas Ekosistem Investasi hingga “Sustainability Reporting”

Swasta
Curhat Petani Gayo, Produksi Kopi Turun akibat Perubahan Iklim

Curhat Petani Gayo, Produksi Kopi Turun akibat Perubahan Iklim

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau