KOMPAS.com - Sebuah survei terbaru yang dilakukan oleh organisasi riset GlobeScan bersama World Wildlife Fund (WWF) menunjukkan bahwa sebagian besar ahli menilai pentingnya perusahaan untuk mengelola air dengan baik sebagai bagian dari program keberlanjutan yang mereka lakukan.
Survei yang dilakukan kepada lebih dari 350 pakar air dan keberlanjutan mendapatkan hasil bahwa lebih dari 76 persen responden percaya pengelolaan air harus menjadi prioritas utama, terutama karena kaitannya dengan perubahan iklim, sebagaimana dikutip dari greenbiz, Trellis.net pada Kamis (10/04/2025)
Selama ini, banyak perusahaan membuat program lingkungan, seperti pengelolaan air, perlindungan alam, dan pengurangan emisi karbon, secara terpisah-pisah.
Baca juga: Wamen PU Sebut Air Minum yang Aman Baru 43 Persen
Padahal, ketiga hal ini saling berkaitan erat. Kalau hanya fokus pada satu aspek, seperti emisi karbon saja, tanpa memperhatikan air dan alam, hasilnya bisa tidak maksimal, bahkan bisa menimbulkan masalah baru untuk lingkungan.
Para ahli menyarankan agar perusahaan menggabungkan pengelolaan air ke dalam strategi keberlanjutan secara menyeluruh.
Pendekatan yang tepat dan menyeluruh ini bisa memberi manfaat besar, mulai dari meningkatkan keuntungan bisnis, memperkuat reputasi perusahaan, hingga membantu masyarakat dan mendukung hak asasi manusia.
Survei ini melibatkan 352 pakar dari 63 negara dan dilakukan pada akhir 2024.
Baca juga: Banjir Jabodetabek, Kemenhut: 4 DAS Sudah Tak Bisa Tampung Air
Hasilnya diharapkan bisa jadi panduan bagi perusahaan dalam menyusun strategi keberlanjutan yang lebih efektif dan bertanggung jawab.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya