Ini merupakan tren yang mengkhawatirkan karena banyak penyakit jamur bisa menyebabkan kematian.
Salah satu penyebabnya adalah kita tidak punya banyak cara untuk mendiagnosis, mencegah dengan vaksin atau mengobatinya. Selain itu, banyak orang juga tidak tahu tentang bahaya infeksi jamur.
Jamur juga lebih mirip dengan tubuh kita daripada kuman lain, yang membuat mengembangkan pengobatan anti jamur yang tidak berbahaya dan tanpa efek samping menjadi sebuah tantangan tersendiri.
Baca juga: Perubahan Iklim Terlalu Cepat, Tanaman di Gunung Tak Mampu Adaptasi
"Patogen jamur menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan manusia dengan menyebabkan infeksi dan mengganggu sistem pangan," kata Viv Goosens, Manajer Riset di Wellcome.
"Perubahan iklim akan memperburuk risiko ini. Untuk mengatasi tantangan ini, kita harus mengisi kesenjangan penelitian yang penting. Dengan menggunakan model dan peta untuk melacak penyebaran jamur, sehingga dapat mengarahkan sumber daya dengan lebih baik dan mempersiapkan masa depan."
Infeksi jamur ditularkan melalui spora jamur di udara yang kita hirup. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, komorbiditas, dan faktor risiko lainnya paling rentan terhadap infeksi.
Jamur juga dapat beradaptasi menjadi lebih ganas karena meningkatnya suhu dan dapat mengakibatkan lebih banyak infeksi pada orang yang sehat.
Sayangnya, meski ancaman terus meningkat, infeksi jamur hanya mendapat sedikit perhatian.
Kurang dari 10 persen dari sekitar 1,5 hingga 3,8 juta spesies telah dideskripsikan, dan sebagian kecil baru diurutkan genomnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya