KOMPAS.com - Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) menyebut bahwa 411 dari 1.300 spesies jamur yang dinilai di seluruh dunia berisiko punah.
Para ahli dan segenap ilmuwan di seluruh dunia telah membantu menilai 482 spesies jamur baru dalam beberapa tahun terakhir.
IUCN mengidentifikasi perluasan lahan pertanian dan perkotaan adalah penyebab utama hilangnya habitat jamur secara cepat.
Baca juga: Terdampak Perubahan Iklim, 40 Persen Amfibi Terancam Punah
Organisasi tersebut mengatakan, bahwa penggundulan hutan untuk produksi kayu, penebangan liar, dan pembukaan lahan untuk pertanian membuat sedikitnya 198 spesies jamur terancam punah.
Kepunahan jamur ini tidak bisa anggap enteng. Hal ini akan membawa masalah serius pada keseimbangan ekosistem makhluk hidup dan kehidupan sehari-hari manusia.
Selain menjadi sumber makanan dan digunakan dalam produksi minuman, jamur juga digunakan untuk mengembangkan obat-obatan dan digunakan dalam pembersihan sisi yang terkontaminasi karena kemampuannya untuk mengkonsumsi dan memecah polutan lingkungan.
Lebih daripada itu, jamur juga melakukan berbagai fungsi penting yang mendukung fondasi kehidupan di planet kita, mulai dari memecah materi organik kompleks yang membantu mengembalikan nutrisi penting ke tanah, hingga membantu mengatur erosi tanah dan mempertahankan kelembaban, serta meningkatkan kemampuan tanah dalam menyerap karbon yang ada di udara.
Grethel Aguilar, Direktur Jenderal IUCN mengungkapkan bahwa jamur adalah pahlawan kehidupan yang tidak dikenal di Bumi, yang membentuk fondasi ekosistem yang sehat bagi seluruh makhluk hidup.
“Ini adalah saat yang tepat untuk mengambil tindakan untuk melindungi kerajaan jamur yang luar biasa. Jaringannya yang luas bawah tanah telah membantu menopang alam dan kehidupan kita hingga saat ini,” ujarnya sebagaimana dikutip dari earth.org, Selasa (8/4/ 2025).
Baca juga: Mahasiswa S-1 di Hawaii Temukan Jamur Pemakan Plastik
Jamur membentuk hubungan yang saling menguntungkan dengan bukan hanya dengan manusia, tetapi juga dengan organisme lainnya sebagai suatu proses yang dikenal sebagai simbiosis.
Ikatan simbiosis diperkirakan penting bagi lebih dari 90 persen spesies tanaman, yang memungkinkan kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan ketahanan mereka dalam berbagai ekosistem di seluruh dunia.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya