JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Maybank Indonesia Tbk menyatakan, mendukung pembangunan pabrik mobil listrik VinFast di Indonesia melalui pembiayaan berkelanjutan.
Direktur Global Banking Maybank Indonesia, Ricky Antariksa, menyebut hal itu dilakukan sejalan dengan komitmen Indonesia mencapai net zero pada 2060.
"Pembiayaan terhadap proyek VinFast ini adalah bagian dari komitmen kami untuk
terus mendukung sektor transportasi bersih, yang memiliki dampak positif jangka panjang bagi Indonesia," ungkap Ricky dalam keterangannya, Rabu (14/5/2025).
Menurut dia, Maybank Indonesia menyediakan term loan sebesar 20 juta dollar AS yang diharapkan akan mendorong pertumbuhan proyek pembangunan pabrik mobil listrik VinFast.
Baca juga: Tunjukkan Kemajuan, Instrumen Pembiayaan Hijau Capai Rp 52 T pada 2024
Ricky menuturkan, dengan mengadopsi penerapan Kerangka Kerja Produk Berkelanjutan atau Sustainable Product Framework, pihaknya telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan yang didominasi oleh kategori Green Financing. Khususnya untuk sektor transportasi bersih yang mencapai Rp 2 triliun.
Pembiayaan ini terbagi dalam dua segmen, yaitu wholesale dan retail. Pada segmen wholesale, Maybank Indonesia aktif dalam pembiayaan sindikasi untuk perusahaan-perusahaan yang fokus pada infrastruktur energi bersih dan kendaraan listrik.
Misalnya, pemberian fasilitas pembiayaan sindikasi untuk PT IMG Sejahtera Langgeng yang berkontribusi pada pengembangan ekosistem kendaraan listrik dengan porsi Green Loan sebesar 44 persen sebagai bagian dari keseluruhan pembiayaan yang diberikan.
Pembiayaan tersebut bertujuan untuk memperkuat infrastruktur Kendaraan Listrik Baterai di Indonesia, baik untuk kendaraan penumpang maupun kendaraan komersial.
Baca juga: WWF: Kolaborasi UMKM dan Korporasi Jadi Kunci Akses Pendanaan Hijau
Di sisi retail, pembiayaan melibatkan kerja sama dengan anak perusahaan seperti Maybank Finance (MIF) dan WOM Finance, guna memberikan akses pembiayaan bagi individu yang ingin membeli kendaraan listrik dan hybrid. Program itu mencatatkan pertumbuhan sebesar plus 86 persen YoY.
"Kami percaya bahwa potensi pasar kendaraan listrik di Indonesia sangat besar, dan melalui pembiayaan berkelanjutan, kami ingin membuka lebih banyak peluang untuk pertumbuhan sektor ini," tutur Ricky.
"Kami juga terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, termasuk pengembangan stasiun pengisian EV yang sangat dibutuhkan," imbuh dia.
Baca juga: Kemenperin Dorong Industri Hijau lewat Pendanaan dan Kawasan Smart-Eco
Pihaknya akan terus mengembangkan produk-produk pembiayaan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan pasar, dengan fokus pada sektor penting yakni transisi energi, energi terbarukan, transportasi bersih, serta pembiayaan yang berdampak lebih luas.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya