Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moh Samsul Arifin
Broadcaster Journalist

Sejak 2006 berkecimpung di dunia broadcast journalism, dari Liputan6 SCTV, ANTV dan Beritasatu TV. Terakhir menjadi produser eksekutif untuk program Indepth, NewsBuzz, Green Talk dan Fakta Data

10 Tahun Perjanjian Paris dan Katak dalam Panci Panas

Kompas.com - 16/05/2025, 14:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dengan acuan ini serta orientasi China yang memberi ruang luas untuk energi terbarukan, China dapat diharapkan memangkas emisi karbon secara lebih signifikan.

Segunung masalah menyangkut energi dan iklim tak dapat dipecahkan dalam satu dekade. Sembari mencicil pekerjaan di depan mata, sejumlah pencapaian dalam transisi ke energi terbarukan harus dirayakan.

Pada 2024, kapasitas daya terpasang baru dari listrik yang bersumber dari energi terbarukan meningkat menjadi 700 gigawatt. Kontribusi listrik dari energi terbarukan secara global telah mencetak rekor tertinggi, yakni mencapai 32 persen dari listrik global.

Sementara itu, penggunaan tenaga surya fotovoltaik, angin, nuklir, mobil listrik, dan pompa panas sejak 2019, kini telah mencegah emisi sebesar 2,6 miliar ton CO2 per tahun. Itu setara dengan tujuh persen emisi global.

Ini menjelaskan bahwa bangsa manusia tidak seperti katak yang terkurung di panci panas tanpa melakukan sesuatu.

Harapan Friedman mulai sedikit terbeli: Bangsa manusia sedang menyusun akhir cerita yang berbeda dalam menghadapi bumi yang makin "hot, hot and hot" ini. Iya, meskipun tertatih dan sering kali bikin frustrasi.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau