KOMPAS.com - Enviu, studio pengembangan usaha berdampak, TUI Care Foundation, dan Global Tourism Plastics Initiative (GTPI) berkolaborasi meluncurkan inisiatif Destination Zero Waste Bali pada Kamis, 22 Mei 2025.
Inisiatif Destination Zero Waste Bali berangkat dari kerangka aksi dan komitmen global United Nations Environment Programme (UNEP) dan UN Tourism dan bertujuan menguji coba dan memperluas solusi pengurangan sampah di industri perhotelan di Bali.
Peluncuran ini memperkuat momentum yang terus berkembang dari pemerintah dan pelaku industri untuk mengurangi sampah plastik di Bali. Bali sendiri saat ini ditunjuk sebagai provinsi percontohan untuk reformasi pengelolaan sampah nasional.
Dengan dorongan dari pemerintah provinsi untuk mengurangi minuman dalam kemasan plastik, proyek ini dinilai mampu mendukung kemajuan dan komitmen di wilayah ini untuk ke depannya mengingat pariwisata menyumbang sekitar 70 persen dari ekonomi Bali,
Perubahan di sektor ini menjadi langkah penting untuk mendorong dampak positif berkelanjutan dan berjangka panjang.
Pada tahap awal, proyek Destination Zero Waste Bali akan berkolaborasi dengan lima hotel yakni Nirjhara, Raffles Bali, Segara Village, Tonys Villa and Resort, and Tui Blue Berawa untuk menguji coba solusi pengurangan sampah plastik langsung pada sumbernya.
Dalam periode tiga bulan, proyek Destination Zero Waste Bali akan bekerja sama dengan masing-masing hotel untuk mengidentifikasi area masalah, mengimplementasi solusi, dan mengevaluasi potensinya untuk diterapkan secara luas di sektor pariwisata.
“Kami di TUI Care Foundation percaya bahwa pariwisata dapat menjadi kekuatan untuk perubahan positif,” ungkap Direktur Eksekutif TUI Care Foundation, Alexander Panczuk.
“Melalui proyek Destination Zero Waste Bali, kami menghadirkan inovasi dan kolaborasi untuk menempatkan keberlanjutan di jantung sektor pariwisata agar keindahan alam Bali tetap lestari bagi generasi mendatang, sekaligus memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat lokal,” lanjutnya.
Baca juga: Menteri LH: RI Akan Minta Negara Maju Bantu Kelola Sampah Plastik
Proyek ini sekaligus merupakan lanjutan dari lokakarya Global Tourism Plastics Initiative (GTPI) di Bali yang diselenggarakan Sekretariat 10YFP, UNEP yang mengidentifikasi halangan dan peluang secara sistemik mulai dari kemasan dalam rantai pasok hingga keterlibatan tamu.
Menggunakan perangkat yang dikembangkan GTPI, hotel partisipan akan mendata penggunaan plastik sekali pakai dan menerapkan solusi untuk mengurangi sampah plastik di proses operasional mereka.
“Sektor pariwisata Bali menunjukkan kepemimpinan yang kuat,” kata Kepala Sekretariat 10YFP, Jorge Laguna Celis. “Proyek ini adalah contoh nyata dari apa yang diharapkan oleh Global Tourism Plastics Initiative, aksi nyata yang skalabel, berbasis kolaborasi dan kepemilikan lokal,” jelasnya.
Dalam kesempatan sama, CEO Enviu, Paul van der Linden menegaskan, solusi jangka panjang untuk sampah plastik harus berdampak bagi semua pihak yang terlibat mulai dari staf, tamu hingga manajemen.
Dengan melibatkan tamu, staf, dan komunitas lokal, Destination Zero Waste Bali tidak hanya bertujuan mengurangi sampah, tetapi juga mengubah pola pikir dan meletakkan pondasi untuk sebuah model pariwisata regeneratif serta selaras dengan nilai budaya dan lingkungan Bali.
“Itulah mengapa kami mengembangkan solusi secara kolaboratif bersama hotel, dengan berfokus pada hal yang berdampak, praktis, dan realistis dari sisi bisnis," ungkapnya.
"Kami percaya bisnis dapat menjadi pendorong untuk kebaikan, dan kami sangat menantikan kerja sama dengan hotel-hotel pionir ini untuk menyelesaikan masalah plastik di Bali,” harap Paul.
Salah satu peserta, I Putu Yudha Mastera Sulaksana, Manajer Operasional Tonys Villa and Resort di Seminyak, Bali, menyampaikan, “sebagai hotel independen berskala kecil, kami selalu berusaha untuk lebih berdampak pada lingkungan, namun keterbatasan sumber daya menjadi sebuah tantangan."
Baca juga: Putri Koster Akui Bali Keliru dalam Menangani Sampah
"Namun, kami berkomitmen untuk tetap bergerak. Itulah mengapa kami antusias untuk ikut serta di proyek ini karena kami mendapat dukungan dan peluang untuk mengeksplorasi cara cara praktis untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai di hotel kami,” tutup Yudha.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya