Sementara pelibatan masyarakat salah satunya dilakukan Pupuk Kaltim dengan menghibahkan kapal operasional untuk Kelompok Peduli Terumbu Karang Bontang Kuala (Karaka) dan penyuluhan bagi masyarakat untuk memberikan kesadaran pentingnya pelestarian lingkungan.
“Kolaborasi dengan banyak pihak, mulai dari pegawai, akademisi seperti PKSPL IPB, pemerintah, hingga kelompok masyarakat lokal seperti Karaka menjadi strategi kunci Pupuk Kaltim dalam pelestarian ekosistem laut dan pesisir,” kata Soesilo.
Upaya konservasi terumbu karang yang dilakukan oleh Pupuk Kaltim berhasil meningkatkan indeks keanekaragaman hayati, di antaranya di Area Konservasi Tobok Batang, Bontang.
Mengutip data dari Yayasan Reef Check Indonesia tahun 2024, indeks keanekaragaman hayati di area konservasi tersebut untuk spesies karang mencapai 1,94 H’ atau dengan tingkat sedang.
Baca juga: Resmi, Utang Indonesia ke AS Rp 573 Miliar Ditukar untuk Konservasi Terumbu Karang
Sementara, indeks keanekaragaman hayati untuk jenis ikan di area konservasi tersebut mencapai 3,99 H’ yang menandakan tingkat keanekaragaman tinggi.
“Melalui berbagai program, Pupuk Kaltim secara konsisten menjalankan inisiatif pelestarian lingkungan demi menjaga keseimbangan ekosistem dan mewariskan lingkungan yang lestari bagi generasi mendatang,” tutup Soesilo.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya