Ketiga, integrasi Environmental, Social, and Governance, (ESG). Keberlanjutan bukan hanya tentang metrik lingkungan, melainkan tentang ketahanan operasional dan sosial.
Baca juga: Jadikan ESG sebagai Standar, MMSGI Bangun Masa Depan Tambang Berkelanjutan
“Kami selalu menyelaraskan operasional perusahaan dengan standar ESG internasional. Ini bukan hanya sebagai persyaratan, melainkan karena hal itu (mampu) memperkuat operasi jangka panjang kami, memastikan keterlacakan, kepercayaan pemangku kepentingan, dan akses ke modal,” terangnya.
Sebagai salah satu smelter nikel matte di Indonesia yang sepenuhnya dibiayai oleh investor domestik, MMP sukses menempatkan dirinya sebagai bukti konkret dari kekuatan industri nasional.
Terkait itu, ia menjelaskan bahwa status sebagai perusahaan PMDN justru memberikan fleksibilitas tersendiri bagi MMP dalam menjalankan strategi bisnis.
Menurutnya, meski tantangan pendanaan dan mitigasi risiko tetap ada, status 100 persen PMDN memberikan keleluasaan dalam pengambilan keputusan strategis serta mempercepat implementasi proyek.
“Hal ini memungkinkan MMP untuk lebih cepat beradaptasi dengan regulasi dan kebutuhan pasar domestik. Dengan dukungan ekosistem MMSGI, MMP dapat bergerak lebih lincah sekaligus bertanggung jawab,” kata Dadik.
Adapun terkait pembiayaan proyek smelter, ia menjelaskan bahwa tantangan utamanya bukan sekadar akses terhadap energi atau pendanaan.
“Kendala sebenarnya bukanlah sumber bahan bakar atau pemodal/investor, melainkan apakah ekonomi proyek tersebut membenarkan investasi tersebut,” ucapnya.
Meski 100 persen dimiliki oleh investor dalam negeri, MMP tetap membuka ruang kolaborasi global.
“Bukan mengurangi satu dan menambah yang lain, melainkan memperluas meja sehingga semua orang memberikan yang terbaik bagi masa depan industri Indonesia,” tuturnya.
Saat membahas tentang investor asing, ia memberikan pandangan bahwa fokusnya bukan pada asal negara, melainkan nilai yang dibawa.
“Terpenting adalah kemitraan yang selaras dengan nilai. Kemudian, modal yang menghasilkan lebih dari sekadar uang, seperti akses pasar, transfer teknologi dan pengetahuan, kapabilitas ESG, dan kemitraan jangka panjang,” kata Dadik.
Selain membahas aspek permodalan, ia juga menegaskan bahwa prinsip ESG merupakan bagian tak terpisahkan dari operasional MMP. ESG tidak hanya mencakup isu lingkungan, tetapi juga mencerminkan ketahanan operasional dan sosial.
Oleh karena itu, ia memandang pengimplementasian ESG sangat penting untuk menjamin keterlacakan rantai pasok, membangun kepercayaan stakeholder, serta membuka akses terhadap pembiayaan yang lebih luas
“Kami menyelaraskan operasional kami dengan standar ESG internasional karena ini bukan hanya syarat, tapi memperkuat bisnis kami secara menyeluruh. Prinsip ESG perlu diterapkan secara terukur dan realistis agar transisi energi dapat dijalankan secara berkelanjutan,” tuturnya.
Baca juga: Jembatani Keterbatasan lewat Kesetaraan Pendidikan, MMSGI Bantu Akses Pendidikan di Desa-desa Kaltim
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya