Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ASA KEBERLANJUTAN

Langkah Strategis MMP Wujudkan Industri Nikel yang Tangguh dan Berkelanjutan

Kompas.com, 11 Juni 2025, 13:23 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam beberapa tahun terakhir, industri nikel Tanah Air mengalami pertumbuhan yang pesat. Investasi besar, ekspansi kapasitas, dan dorongan hilirisasi menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemain utama dalam rantai pasok mineral kritis global.

Namun, seperti sektor komoditas lainnya, pertumbuhan pada industri nikel juga dihadapkan sejumlah tantangan mendasar.

Di antaranya adalah melambatnya pertumbuhan kendaraan listrik, kelebihan pasokan sementara akibat ekspansi teknologi RKEF dan HPAL, dan penyesuaian terbaru terhadap kebijakan dan regulasi di Indonesia. Kondisi tersebut berdampak pada penurunan harga nikel.

Meski begitu, banyak pelaku industri memandang kondisi ini bukan sebagai krisis, melainkan koreksi pasar yang wajar.

Pandangan itu disampaikan salah satunya oleh Direktur Keuangan PT Mitra Murni Perkasa (MMP) Dadik Achmad Zuhraidi dalam sesi CXO Panel bertema “Corporate Visionaries Chart Courses for Critical Mineral Evolution in Indonesia” di ajang Indonesia Critical Minerals Conference and Expo 2025 yang diadakan di Hotel Pullman Jakarta, Selasa (3/6/2025).

Sebagai informasi, MMP merupakan salah satu yang pertama di Indonesia sebagai perusahaan smelter nikel matte berkadar tinggi yang didanai oleh 100 persen penanaman modal dalam negeri (PMDN).

MMP adalah anak usaha dari MMS Group Indonesia (MMSGI) yang merupakan grup usaha dengan bisnis yang terdiversifikasi, sepenuhnya dimiliki oleh investor asal Indonesia. Selain fondasi yang kuat di sektor batu bara dan perhotelan, MMSGI juga mengembangkan ekosistem nikel secara strategis.

Dalam forum tersebut, Dadik membagikan pandangan MMP terhadap arah industri, strategi adaptasi perusahaan, dan pentingnya membangun model bisnis yang tangguh dalam menghadapi fluktuasi pasar.

Menurutnya, penurunan harga nikel saat ini adalah bagian dari siklus alami komoditas. Setelah beberapa tahun didorong oleh lonjakan permintaan kendaraan listrik dan pertumbuhan industri baterai, pasar kini tengah mengalami kalibrasi ulang.

“Ketidaksesuaian antara pasokan dan permintaan ini memang memberikan tekanan biaya pada produsen, tetapi juga berfungsi sebagai penyaring pasar yang menghargai fleksibilitas, efisiensi, dan integrasi,” ujar Dadik, Selasa.

Baca juga: Bangkitkan Ekonomi Desa, MMSGI Dorong Kemandirian Usaha Mikro Lokal

Fleksibilitas untuk menjawab tantangan

Untuk menjawab tantangan itu, MMP pun membangun fasilitas smelter yang dirancang dengan prinsip fleksibilitas tinggi.

Alih-alih hanya fokus pada satu jenis produk, fasilitas peleburan MMP memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan produksi sesuai dinamika pasar.

“Di MMP, kami merancang fasilitas peleburan dengan fleksibilitas sebagai prinsip utama. Jadi, smelter kami bisa memproduksi feronikel dan nikel matte sesuai dinamika pasar,” terang Dadik.

Langkah tersebut memberi MMP ruang gerak untuk menyesuaikan produksi dengan dinamika pasar.

Dengan begitu, perusahaan dapat fokus pada produk yang menawarkan margin terbaik dalam situasi tertentu.

Dadik dalam saat sesi CXO Panel bertema Corporate Visionaries Chart Courses for Critical Mineral Evolution in Indonesia di ajang Indonesia Critical Minerals Conference and Expo 2025. Dok. MMP Dadik dalam saat sesi CXO Panel bertema Corporate Visionaries Chart Courses for Critical Mineral Evolution in Indonesia di ajang Indonesia Critical Minerals Conference and Expo 2025.

Ia pun menekankan bahwa fleksibilitas itu bukan sekadar strategi jangka pendek, melainkan bagian dari visi jangka panjang untuk membangun daya saing yang kokoh.

“Kemampuan beradaptasi semacam ini tidak hanya memaksimalkan potensi arbitrase harga, tetapi juga menjadi fondasi penting bagi ketahanan dan daya saing jangka panjang di industri nikel,” ujarnya.

Ia juga menilai bahwa industri nikel global sedang bergerak ke arah konsolidasi yang mana permintaan terhadap nikel untuk sektor baja tahan karat relatif stabil. Sementara, pasar kendaraan listrik mulai menemukan keseimbangan barunya.

Dalam fase tersebut, hanya pelaku yang memiliki skala produksi, efisiensi biaya, dan kelincahan operasional yang menurutnya akan mampu bertahan dan berkembang.

“Indonesia mempertahankan salah satu profil biaya pokok penjualan (COGS) terendah secara global. Keunggulan biaya struktural ini berarti bahwa pabrik peleburan Indonesia secara umum lebih tangguh selama siklus penurunan,” jelas Dadik.

Baca juga: Tegaskan Langkah Hijau, MMSGI Sabet Penghargaan The Best Corporate Transparency and Emission Reduction Award 2025

Ia juga menilai bahwa kemampuan untuk menjaga efisiensi dan bergerak cepat menghadapi perubahan pasar menjadi semakin krusial.

“Apa yang mungkin kita masuki adalah periode konsolidasi. Jadi, hanya mereka yang memiliki skala, efisiensi, dan fleksibilitas seperti kita yang akan terus berkembang,” ujarnya.

Perkuat rantai pasok lewat pilar strategis

Lebih jauh, MMP memandang bahwa keberlanjutan industri nikel sangat bergantung pada kekuatan rantai pasok.

Terkait itu, ia menekankan bahwa ada tiga pilar utama yang menjadi fondasi dalam membangun rantai pasok nikel nasional yang tangguh.

Pertama, keselarasan pasar. Menurutnya, strategi hilirisasi yang dijalankan pemerintah telah membawa Indonesia ke dalam peta utama pada rantai nilai nikel global.

Namun, seiring dengan majunya ekonomi ke hilir, penting untuk memperkuat rantai nilai secara keseluruhan dengan memastikan bahwa investasi dan pembangunan industri semakin diarahkan pada kegiatan dengan pengganda ekonomi yang lebih tinggi, seperti pemrosesan, pemurnian, dan manufaktur.

“Pergeseran ini mendukung daya saing jangka panjang dan memperdalam basis industri Indonesia sehingga menciptakan manfaat ekonomi yang lebih luas di luar ekstraksi,” jelas Dadik.

Kedua, stabilitas kebijakan. Saat industri nasional mulai bergerak dari ekstraksi hulu menuju pemrosesan hilir, kepastian dalam kebijakan jadi hal yang penting dijaga.

Pasalnya, konsistensi tentang penetapan harga acuan dan kebijakan terkait investasi akan membantu mempertahankan kepercayaan investor.

Hal tersebut juga dapat mendukung visi jangka panjang untuk menggerakkan penciptaan nilai lebih dekat ke tempat margin dan pengganda ekonomi lebih besar, yakni di hilir.

Ketiga, integrasi Environmental, Social, and Governance, (ESG). Keberlanjutan bukan hanya tentang metrik lingkungan, melainkan tentang ketahanan operasional dan sosial.

Baca juga: Jadikan ESG sebagai Standar, MMSGI Bangun Masa Depan Tambang Berkelanjutan

“Kami selalu menyelaraskan operasional perusahaan dengan standar ESG internasional. Ini bukan hanya sebagai persyaratan, melainkan karena hal itu (mampu) memperkuat operasi jangka panjang kami, memastikan keterlacakan, kepercayaan pemangku kepentingan, dan akses ke modal,” terangnya.

Bangun kemandirian industri dan rantai pasok berkelanjutan

Sebagai salah satu smelter nikel matte di Indonesia yang sepenuhnya dibiayai oleh investor domestik, MMP sukses menempatkan dirinya sebagai bukti konkret dari kekuatan industri nasional.

Terkait itu, ia menjelaskan bahwa status sebagai perusahaan PMDN justru memberikan fleksibilitas tersendiri bagi MMP dalam menjalankan strategi bisnis.

Menurutnya, meski tantangan pendanaan dan mitigasi risiko tetap ada, status 100 persen PMDN memberikan keleluasaan dalam pengambilan keputusan strategis serta mempercepat implementasi proyek.

“Hal ini memungkinkan MMP untuk lebih cepat beradaptasi dengan regulasi dan kebutuhan pasar domestik. Dengan dukungan ekosistem MMSGI, MMP dapat bergerak lebih lincah sekaligus bertanggung jawab,” kata Dadik.

Adapun terkait pembiayaan proyek smelter, ia menjelaskan bahwa tantangan utamanya bukan sekadar akses terhadap energi atau pendanaan.

“Kendala sebenarnya bukanlah sumber bahan bakar atau pemodal/investor, melainkan apakah ekonomi proyek tersebut membenarkan investasi tersebut,” ucapnya.

Meski 100 persen dimiliki oleh investor dalam negeri, MMP tetap membuka ruang kolaborasi global.

“Bukan mengurangi satu dan menambah yang lain, melainkan memperluas meja sehingga semua orang memberikan yang terbaik bagi masa depan industri Indonesia,” tuturnya.

Saat membahas tentang investor asing, ia memberikan pandangan bahwa fokusnya bukan pada asal negara, melainkan nilai yang dibawa.

“Terpenting adalah kemitraan yang selaras dengan nilai. Kemudian, modal yang menghasilkan lebih dari sekadar uang, seperti akses pasar, transfer teknologi dan pengetahuan, kapabilitas ESG, dan kemitraan jangka panjang,” kata Dadik.

Selain membahas aspek permodalan, ia juga menegaskan bahwa prinsip ESG merupakan bagian tak terpisahkan dari operasional MMP. ESG tidak hanya mencakup isu lingkungan, tetapi juga mencerminkan ketahanan operasional dan sosial.

Oleh karena itu, ia memandang pengimplementasian ESG sangat penting untuk menjamin keterlacakan rantai pasok, membangun kepercayaan stakeholder, serta membuka akses terhadap pembiayaan yang lebih luas

“Kami menyelaraskan operasional kami dengan standar ESG internasional karena ini bukan hanya syarat, tapi memperkuat bisnis kami secara menyeluruh. Prinsip ESG perlu diterapkan secara terukur dan realistis agar transisi energi dapat dijalankan secara berkelanjutan,” tuturnya.

Baca juga: Jembatani Keterbatasan lewat Kesetaraan Pendidikan, MMSGI Bantu Akses Pendidikan di Desa-desa Kaltim

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Indeks Investasi Hijau Ungkap Bank Nasional di Posisi Teratas Jalankan ESG
Indeks Investasi Hijau Ungkap Bank Nasional di Posisi Teratas Jalankan ESG
LSM/Figur
Korea Selatan Larang Label Plastik di Botol Air Minum per Januari 2026
Korea Selatan Larang Label Plastik di Botol Air Minum per Januari 2026
Pemerintah
Aturan Baru Uni Eropa, Wajibkan 25 Persen Plastik Daur Ulang di Mobil Baru
Aturan Baru Uni Eropa, Wajibkan 25 Persen Plastik Daur Ulang di Mobil Baru
Pemerintah
BRIN Soroti Banjir Sumatera, Indonesia Dinilai Tak Belajar dari Sejarah
BRIN Soroti Banjir Sumatera, Indonesia Dinilai Tak Belajar dari Sejarah
Pemerintah
KLH Periksa 8 Perusahaan Diduga Picu Banjir di Sumatera Utara
KLH Periksa 8 Perusahaan Diduga Picu Banjir di Sumatera Utara
Pemerintah
Banjir Sumatera, BMKG Dinilai Belum Serius Beri Peringatan Dini dan Dampaknya
Banjir Sumatera, BMKG Dinilai Belum Serius Beri Peringatan Dini dan Dampaknya
LSM/Figur
Mengenal Kemitraan Satu Atap Anak Usaha TAPG di Kalimantan Tengah, Apa Itu?
Mengenal Kemitraan Satu Atap Anak Usaha TAPG di Kalimantan Tengah, Apa Itu?
Swasta
KLH Identifikasi Hutan di Aceh Dibuka untuk Sawit dan Tambang Ilegal
KLH Identifikasi Hutan di Aceh Dibuka untuk Sawit dan Tambang Ilegal
Pemerintah
Menjaga Bumi Nusantara Melalui Kearifan Lokal
Menjaga Bumi Nusantara Melalui Kearifan Lokal
Pemerintah
Tingkatkan Produktivitas Lahan, IPB Latih Petani Kuasai Teknik Agroforestri
Tingkatkan Produktivitas Lahan, IPB Latih Petani Kuasai Teknik Agroforestri
Pemerintah
Desa Utak Atik di Serangan Bali Hadirkan Inovasi Lampu Nelayan hingga Teknologi Hijau
Desa Utak Atik di Serangan Bali Hadirkan Inovasi Lampu Nelayan hingga Teknologi Hijau
LSM/Figur
Pasca-Siklon Senyar, Ilmuwan Khawatir Populasi Orangutan Tapanuli Makin Terancam
Pasca-Siklon Senyar, Ilmuwan Khawatir Populasi Orangutan Tapanuli Makin Terancam
Pemerintah
Adaptasi Perubahan Iklim, Studi Temukan Beruang Kutub Kembangkan DNA Unik
Adaptasi Perubahan Iklim, Studi Temukan Beruang Kutub Kembangkan DNA Unik
Pemerintah
Permintaan Meningkat Tajam, PBB Peringatkan Potensi Krisis Air
Permintaan Meningkat Tajam, PBB Peringatkan Potensi Krisis Air
Pemerintah
Bibit Siklon Tropis Terpantau, Hujan Lebat Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah
Bibit Siklon Tropis Terpantau, Hujan Lebat Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau