Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKP Ungkap Pendapatan Sektor Perikanan Indonesia Capai Rp116 Triliun

Kompas.com, 19 Juni 2025, 14:48 WIB
Eriana Widya Astuti,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, Sakti Wahyu Trenggono, mengatakan bahwa pendapatan negara dari sektor perikanan di pesisir dan laut telah mencapai Rp 116 triliun.

Dalam upaya mendukung pencapaian tersebut, Indonesia akan memperkuat arah kebijakan nasional yang menempatkan konservasi laut sebagai pilar penting dalam pembangunan berkelanjutan dan ketahanan pangan.

Salah satu upaya strategis yang ditempuh adalah memperluas dan meningkatkan efektivitas kawasan konservasi laut hingga mencakup 30 persen wilayah perairan nasional pada 2045 (visi 30x45).

Baca juga: DKP Kulon Progo Bangun Sentra Budidaya Ikan di Watu Bulus, Sasar Ketahanan Pangan dan Wisata

Sakti mengatakan bahwa komitmen konservasi laut tersebut juga turut mendukung agenda nasional seperti ekonomi biru Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan penguatan kearifan lokal.

“Dengan adanya komitmen ini diharapkan praktik perikanan tangkap dan budidaya yang ramah lingkungan dapat terus ditingkatkan, sekaligus memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan negara dari sektor perikanan di pesisir dan laut yang telah berhasil mendapatkan hasil yang signifikan,” ujar Sakti sebagaimana dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis (19/6/2025).

Lebih lanjut, ia mengatakan melalui visi 30x45, Indonesia juga menargetkan pengelolaan yang efektif terhadap kawasan konservasi dan Other Effective Area-based Conservation Measures (OECM).

Sejalan dengan COP15

Langkah ini dinilai sejalan dengan kerangka kerja Keanekaragaman Hayati Global Kunming-Montreal, yang diadopsi pada Konferensi Keanekaragaman Hayati PBB (COP15) di Montreal, Desember 2022. Kesepakatan tersebut dipandang sebagai peluang terakhir untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati dunia dan mencegah krisis ekologis yang lebih dalam.

Adapun, sebagai bagian dari upaya mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 14 yang berfokus pada Kehidupan di Bawah Air, Indonesia juga menyuarakan pentingnya kerja sama global dalam pengembangan kapasitas, riset, perencanaan ruang laut, dan transfer teknologi.

Baca juga: KKP Optimistis Perdagangan Karbon Sektor Kelautan Terealisasi Tahun Ini

Sejauh ini, Indonesia telah mendorong pengakuan atas inisiatif kawasan Asia-Pasifik dalam aksi iklim berbasis laut (Ocean-Based Climate Action/OBCA) dan menjadikannya bagian dari diskusi internasional.

Sebagai informasi, kehadiran Indonesia dalam UNOC3 dipimpin langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan. Turut hadir pula Ketua Komisi IV DPR RI, Wakil Menteri Luar Negeri, serta delegasi lainnya, untuk menegaskan posisi Indonesia sebagai ocean champion yang tidak hanya menyuarakan komitmen, tetapi juga menunjukkan langkah nyata dalam perlindungan laut global.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
Pemerintah
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Swasta
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
Pemerintah
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau