Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wilayah Kayan Kalbar Kembangkan Komoditas Unggulan melalui Skema Perhutanan Sosial

Kompas.com - 25/06/2025, 21:10 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – Kawasan Kayan di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, tengah bergerak menjadi model pembangunan terpadu berbasis perhutanan sosial.

Melalui pendekatan Integrated Area Development (IAD), masyarkat di wilayah seluas lebih dari 568.000 hektare ini didorong untuk mengembangkan komoditas unggulan seperti kakao, kopi, durian, dan langsat, sebagai upaya meningkatkan kemandirian pangan dan kesejahteraan.

Direktur Pengembangan Usaha Perhutanan Sosial Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Catur Endah Prasetiani mengatakan IAD di wilayah Kayan merupakan kawasan kesembilan di Indonesia yang menerapkan pendekatan ini, menyusul ditetapkannya Peraturan Presiden No. 28 Tahun 2023 tentang Perencanaan Terpadu Percepatan Pengelolaan Perhutanan Sosial.

Baca juga: Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan

“Terobosan seperti ini yang kami harapkan muncul dari lahirnya kesepakatan IAD di Indonesia,” ujar dia dalam keterangan resmi, Rabu (25/6/2025).

Catur menjelaskan bahwa dalam skema ini berbagai komoditas perhutanan sosial dikelola secara terpadu dalam satu lanskap dengan dukungan klasterisasi, efisiensi logistik, dan akses pasar, serta kemitraan empat pihak (People–Private–Public Partnership).

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Bupati Bulungan Syarwani menyatakan, semangat pembangunan pusat selaras dengan pendekatan daerah.

Ia menyebut slogan “Tenguyun Hutanku” sebagai simbol kolaborasi membangun hutan berbasis kearifan lokal.

“Tenguyun itu semangat kebersamaan. Dengan itu, kita wujudkan pembangunan tanpa meninggalkan budaya lokal,” ujarnya.

Syarwani menambahkan, IAD Kayan akan mengusung program satu desa satu produk, di mana desa-desa dengan potensi sumber daya akan menjadi produsen utama, sedangkan desa lain dapat berperan sebagai hub pengolahan dan distribusi.

Pemkab Bulungan juga telah menjalankan program Mandau Tani, dengan menjadikan kakao dan kopi sebagai komoditas unggulan. 

Baca juga: Kemenhut Sebut 192.582 Masyarakat Mendapat Manfaat Perhutanan Sosial

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Utara, Nur Laila, mengapresiasi langkah Kabupaten Bulungan dalam memperkuat ekosistem perhutanan sosial. Ia menegaskan bahwa pihaknya siap memberikan dukungan peningkatan kapasitas dan penyuluhan di lapangan.

Dukungan juga datang dari Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), yang menjadi mitra strategis dalam perencanaan lanskap Kayan.

Direktur Terestrial YKAN, Ruslandi, menyebut Sungai Kayan sebagai "denyut nadi" Kalimantan Utara, sehingga pelestarian kawasan DAS (daerah aliran sungai) menjadi bagian integral dari pembangunan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Lingkungan Kotor dan Banjir Picu Leptospirosis, Pakar: Ini Bukan Hanya Soal Tikus
Lingkungan Kotor dan Banjir Picu Leptospirosis, Pakar: Ini Bukan Hanya Soal Tikus
Swasta
Hijaukan Pesisir, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove di Probolinggo
Hijaukan Pesisir, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove di Probolinggo
BUMN
Kematian Lansia akibat Gelombang Panas Melonjak 85 Persen Sejak 1990-an
Kematian Lansia akibat Gelombang Panas Melonjak 85 Persen Sejak 1990-an
Pemerintah
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Pemerintah
Digitalisasi Bisa Dorong Sistem Pangan Berkelanjutan
Digitalisasi Bisa Dorong Sistem Pangan Berkelanjutan
LSM/Figur
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
LSM/Figur
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Pemerintah
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
Pemerintah
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
LSM/Figur
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Swasta
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Pemerintah
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Pemerintah
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
LSM/Figur
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
BUMN
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau