KOMPAS.com – Upaya pemerataan akses pendidikan berbasis teknologi terus mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari PT Surveyor Indonesia (PTSI).
Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PTSI menginisiasi Lab Komputer Keliling (Lakoling)—sebuah program yang menyasar wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) demi memperluas literasi digital dan menghadirkan pendidikan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Dengan mengusung semangat “Menyalakan semangat belajar, menguatkan akses pendidikan digital untuk semua,” program Lakoling hadir langsung di tengah masyarakat, memberikan pelatihan literasi digital kepada siswa-siswi sekolah dasar, remaja putus sekolah, hingga masyarakat umum.
Baca juga: Program BOKS Dorong Kebiasaan Hidup Aktif dan Sehat Anak di Daerah 3T
Salah satu lokasi yang telah menerima manfaat adalah SDN Riung Gunung, tempat di mana program ini menggandeng tokoh inspiratif lokal, Asep Iqbal Rohmana.
Dengan ketekunan dan dedikasinya, Asep berkeliling dari satu kampung ke kampung lain untuk mengajarkan keterampilan dasar komputer.
Sejak diluncurkan pada 2023, Lakoling telah menjangkau 17 kampung dan memberikan manfaat langsung kepada lebih dari 300 orang. Program ini juga menyalurkan sejumlah laptop yang dikelola oleh para local heroes, memperkuat peran masyarakat lokal dalam mendorong kemajuan pendidikan di daerah masing-masing.
Selain membekali penerima manfaat dengan keterampilan digital, PTSI juga menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan peserta didik. Dalam kegiatan terbaru, perusahaan menyalurkan bantuan sembako kepada 118 siswa kelas 1–6 dan 11 guru serta petugas sekolah, juga menciptakan lingkungan belajar yang lebih nyaman dan mendukung.
Direktur Sumber Daya Manusia PT Surveyor Indonesia, Lussy Ariani Seba, menyampaikan bahwa keberhasilan Lakoling merupakan buah dari kolaborasi berbagai pihak.
Baca juga: Satelit Satria-1 Sukses Meluncur, Buka Isolasi Komunikasi Daerah 3T di Kepri
“Program Lakoling tidak akan terwujud tanpa dukungan, kerja keras, dan kolaborasi dari berbagai pihak, baik dari internal PTSI maupun para mitra lokal,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan terhadap pembangunan berkelanjutan, khususnya di bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat,”ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Senin (30/6/2025).
Menurut Lussy, program Lakoling menjadi langkah konkret untuk menjawab tantangan kesenjangan digital, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin keempat, yakni Pendidikan Berkualitas.
“Kami ingin memastikan bahwa tidak ada anak bangsa yang tertinggal dalam akses terhadap pembelajaran berbasis teknologi,” katanya.
PTSI berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan program TJSL yang berdampak langsung bagi masyarakat.
“Kami percaya bahwa kolaborasi adalah kunci. Bersama, mari kita wujudkan Indonesia yang lebih inklusif, tangguh, dan berdaya saing melalui semangat gotong royong yang berkelanjutan,” ujar Lussy.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya