KOMPAS.com - Penelitian yang diterbitkan di Journal of Animal Ecology menunjukkan, keberadaan gajah Asia (Elephas maximus) di hutan tropis ternyata membuat populasi mamalia lain di sana jadi lebih sehat dan banyak.
Penelitian dari Xishuangbanna Tropical Botanical Garden (XTBG) di Chinese Academy of Sciences ini pun mengungkapkan peran penting gajah bagi ekosistem.
Mengutip Phys, Rabu (9/7/2025), temuan tersebut didapat setelah peneliti menganalisis data kamera jebak yang dikumpulkan dari tahun 2017 hingga 2021 di seluruh hutan tropis di Provinsi Yunna, China.
Baca juga: Gajah Bisa Jadi Kunci Selamatkan Planet dari Dampak Perubahan Iklim
Data kamera jebak kemudian memperlihatkan ada 6.001 kejadian mamalia terdokumentasi di wilayah dengan gajah Asia, dan 3.821 didokumentasikan di wilayah tanpa gajah Asia.
Peneliti kemudian menyimpulkan bahwa ada lebih banyak aktivitas mamalia di daerah yang dihuni gajah Asia dibandingkan dengan daerah yang tidak ada gajahnya, meski gajah sendiri jarang terekam.
Di area yang dihuni gajah Asia menunjukkan jaringan keberadaan mamalia bersama yang lebih kuat. Ini menunjukkan adanya interaksi ekologis yang lebih kompleks dan tangguh.
Peneliti juga menemukan bahwa kehadiran gajah Asia berkorelasi dengan kelimpahan mamalia secara keseluruhan yang lebih tinggi, dan secara khusus bermanfaat bagi hewan berkuku dan primata.
Lebih lanjut, pada tingkat spesies, meski beberapa mamalia menghindari gajah Asia, sebagian besar spesies tetap melakukan pola aktivitas harian mereka.
Baca juga: Gajah Kalimantan Dinyatakan Terancam Punah akibat Penggundulan Hutan
Hal tersebut menunjukkan bahwa gajah Asia tidak dianggap sebagai predator atau pesaing. Penurunan populasi gajah Asia ini pun dapat mengganggu stabilitas jaringan mamalia.
"Kepunahan gajah Asia dapat berdampak serius pada proses ekologi dan ketahanan komunitas hewan. Melindungi mereka penting untuk melestarikan hutan tropis Asia," kata Quan Ruichang dari XTBG.
Studi ini akhirnya turut menyoroti peran gajah Asia yang sering terabaikan dalam melestarikan keanekaragaman hayati, di luar dampaknya yang telah diketahui terhadap vegetasi.
Para peneliti menyerukan penelitian lebih lanjut tentang bagaimana megaherbivora memengaruhi komunitas hewan, dan lebih banyak upaya untuk melindungi gajah Asia sebagai spesies kunci bagi konservasi hutan holistik.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya