JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebutkan bahwa revitalisasi tambak di Pantai Utara (Pantura) Jawa akan membuka peluang investasi perikanan.
Direktur Prasarana dan Sarana Ditjen Perikanan Budi Daya KKP, Ujang Komarudin Asdani, mengatakan masuknya investor beriringan dengan kemudahan perizinan usaha dari pemerintah.
"Revitalisasi tambak Pantura adalah satu program yang cukup besar, apalagi nanti kalau sudah misalnya bergeser ke wilayah yang lainnya. Tentu saja di sini pun kami akan membuka peluang bagi investor untuk bisa juga terlibat dalam kegiatan usaha yang ada di kawasan itu," ungkap Ujang saat ditemui di kantornya, Rabu (16/7/2025).
Baca juga: Pemerintah Bakal Revitalisasi Tambak dan Bangun Hutan Mangrove di Pantura
Terkait regulasi, Ujang memastikan pihaknya memberikan iklim yang kondusif bagi kegiatan usaha. Salah satunya ialah melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko. Peraturan ini dikeluarkan sebagai pendukung PP Nomor 5 Tahun 2021.
"Jadi bagaimana kami bisa mempermudah, mempersingkat, dan lebih efisienkan sistem perizinan yang berlaku di Indonesia. Juga memberikan kepastian hukum terhadap para pengusaha dalam melaksanakan kegiatan usahanya," jelas dia.
Selain investasi, KKP turut menargetkan produksi ikan naik dari 0,6 ton menjadi 140 ton per tahun setelah merevitalisasi tambak Pantura. Revitalisasi mengedepankan sistem budi daya yang ramah lingkungan, setiap kawasan dilengkapi instalasi pengolahan air limbah (IPAL), dan vegetasi.
"Volume produksi bisa mencapai 1,18 juta ton dengan nilai sekitar Rp 30,65 triliun serta membuka lapangan kerja bagi lebih dari 119.000 orang di sektor hulu dan hilir,” kata Direktur Ikan Air Laut KKP, Ikhsan Kamil.
KKP pun menggandeng Pemerintah Daerah (Pemda) Jabar agar revitalisasi tambak Pantura manjadi bagian Program Strategi Nasional (PSN).
Baca juga: Industri Udang Berkelanjutan, KKP Minta Anak Muda Inovasi di Tambak
Nantinya, pemda menyosialisasikan kepada masyarakat, mendata penggarap tambak, menciptakan iklim investasi yang menguntungkan, mempermudah proses perizinan sesuai aturan, hingga menyiapkan tenaga kerja lokal.
Sebelumnya, Menteri KP, Sakti Wahyu Trenggono menjelaakan program revitalisasi tambak Pantura bertujuan mengubah lahan tambak tidak produktif menjadi kawasan budi daya perikanan bernilai tinggi, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
Program revitalisasi tambak Pantura Jawa pada tahap awal 2025 dengan target 20.000 hektare rencananya dimulai di Bekasi, Karawang, Subang dan Indramayu.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya