Mereka bisa memilih fokus membantu pelanggan mencapai net-zero atau meningkatkan investasi pada aktivitas keuangan yang ramah iklim, daripada terpaku pada jalur emisi yang dibiayai. Namun, untuk jangka panjang, setiap aktivitas keuangan utama wajib memiliki target net-zero tunggal.
Selanjutnya, berdasarkan standar baru, lembaga keuangan wajib melaporkan emisi GRK, keselarasan iklim, rasio energi bersih versus fosil, dan paparan deforestasi setiap tahun.
Lalu, setiap lima tahun, mereka harus mengevaluasi kemajuan dan jika belum net zero mereka perlu menetapkan target baru.
SBTi mengembangkan standar baru ini sejak 2021, dengan melibatkan dua sesi konsultasi publik dan uji coba oleh lebih dari 30 lembaga keuangan. Hingga kini, 135 lembaga keuangan telah menyatakan komitmen untuk menerapkan standar net-zero ini.
"Lembaga keuangan punya kekuatan besar untuk mempercepat transisi dunia ke net-zero. Karena pengaruh ekonomi dan kemampuan mereka mengelola portofolio, standar berbasis sains yang baru ini akan menjadi alat penting bagi lembaga keuangan di mana pun untuk mendorong perubahan menuju nol emisi," ungkap Alberto Carrillo Pineda, Chief Technical Officer SBTi.
Baca juga: 2025 World Investment Report: Kesenjangan Investasi SDG Kian Melebar
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya