JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia akan mengembangkan pariwisata berkelanjutan dengan menerapkan konsep ekonomi biru, hijau, dan sirkular (BGCE).
Konsep pariwisata berkelanjutan tersebut menjadi fokus utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2024-2029, dengan target pertumbuhan ekonomi 8 persen dan peningkatan devisa pariwisata hingga 39,4 miliar dolar AS.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani Mustafa mengatakan pariwisata adalah sektor yang memberi kontribusi besar pada pembangunan ekonomi, sekaligus rentan terhadap isu lingkungan dan perubahan iklim.
Baca juga: Masyarakat Adat Sorong Siap Kembangkan Pariwisata Berkelanjutan
"Oleh karena itu, Indonesia berkomitmen untuk menempatkan prinsip BGCE sebagai instrumen utama dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan," ujar di Jakarta, Selasa (26/8/2025).
Indonesia berkomitmen menurunkan emisi di bawah payung pembangunan rendah karbon dan ekonomi hijau sebagai bagian dari strategi transformasi, dengan target pengurangan emisi sebesar 31,89 persen pada tahun 2030.
Karena itu, dia berharap, penerapan konsep BGCE dalam pariwisata berkelanjutan bisa membuat destinasi wisata Indonesia menjadi lebih berkualitas dan berdaya saing, serta mampu menjadi salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi.
"Ini menjadi tantangan bagi kami. Pariwisata kami ke depan akan ditargetkan (memperoleh pendapatan) sebesar 32 (miliar dolar AS) sampai dengan 39 miliar dolar AS," tutur Rizki.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya