Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ITDC Perkuat Konservasi Kawasan KEK Mandalika melalui Penanaman Mangrove

Kompas.com - 16/09/2025, 17:09 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney bersama anak usahanya InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) melakukan penanaman mangrove di kawasan The Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Acara yang diselenggarakan pada Minggu, (14/9/2025) ini, InJourney menanam mangrove jenis Lumnitcera racemosa dan Sonneratia alba di area seluas ±960 m² di Lot MG.

Lot tersebut direncanakan sebagai Mandalika Mangrove Sanctuary seluas 47,8 hektar berfungsi sebagai pusat konservasi serta edukasi berbasis ekowisata.

Baca juga: Di Tengah Gencarnya Jargon Karbon Biru, Mangrove dan Lamun Menyusut

 

Dalam masterplan The Mandalika, kawasan ini akan dikembangkan menjadi destinasi ekowisata berkelas dunia dengan visitor centre, area rehabilitasi mangrove, boardwalk, jalur kano, menara pengamatan, hingga taman burung alami.

Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menegaskan pentingnya penyelenggaraan kegiatan ini dengan memperhatikan kondisi ekosistem mangrove di Lombok.

“Bagi InJourney, menjaga keberlanjutan lingkungan adalah bagian penting dari strategi keberlanjutan perusahaan. Komitmen kami bukan hanya mengembangkan destinasi pariwisata di The Mandalika, tetapi juga memastikan kelestarian ekosistem yang menopang pertumbuhannya,” ujar Maya dalam keterangan resmi, Selasa (16/9/2025).

Senada dengan itu, Direktur Operasi ITDC, Troy Warokka, menyampaikan bahwa kegiatan penanaman mangrove di The Mandalika merupakan langkah penting untuk memperkuat daya dukung kawasan.

“Kami menyiapkan ruang konservasi yang berdampak langsung pada keberlanjutan destinasi, baik dari sisi ekologi maupun kesejahteraan masyarakat. Aksi ini sekaligus menjadi bagian dari strategi ITDC dalam menjaga kualitas lingkungan agar The Mandalika terus kompetitif sebagai destinasi pariwisata internasional,” ujar Troy.

Mangrove di The Mandalika turut mendukung keanekaragaman hayati, termasuk lebih dari 50 spesies jenis burung, beberapa di antaranya adalah burung migran dari Australia yang datang setiap tahun antara Juli hingga September.

Baca juga: Nilai Mangrove Capai 885.000 Dollar AS per Hektar, Konversi Jadi Tambak Harus Hati hati

 

Fakta ini memperkuat peran Mandalika Mangrove Sanctuary sebagai pusat konservasi warisan sumber daya alam sekaligus daya tarik ekowisata yang bernilai tinggi.

“Melalui program ini, InJourney dan ITDC mempertegas komitmennya sebagai perusahaan yang aktif menjaga keberlanjutan lingkungan. Upaya ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDGs 14 tentang ekosistem laut dan SDG 15 tentang perlindungan keanekaragaman hayati di darat,” tutup Troy.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau