JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) sedang merancang peta zonasi untuk rehabilitasi mangrove di Indonesia sebagai bagian dari upaya mendukung pencapaian rehabilitasi 600 ribu hektare kawasan mangrove.
Deputi Tata Lingkungan dan Sumber Daya Alam Berkelanjutan (TLSDAB) KLH/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Sigit Reliantoro mengatakan pihaknya sedang merinci dan membagi zonasi untuk melakukan rehabilitasi mangrove seluas 600.000 hektare yang sudah ditargetkan sampai dengan 2029.
"Sekarang kita sedang mendetailkan, termasuk membuat zonasi. Terus kemudian tidak semua tempat itu kan bisa ditanami mangrove. Ada persyaratan salinitas, pH dan lain sebagainya. Itu yang akan kita detailkan," kata dia, Jumat (19/9/2025).
Baca juga: Tahun ini, Kemenhut Targetkan Rehabilitasi 15.387 Ha Mangrove di 4 Provinsi
Peta yang sedang dirancang oleh pemerintah itu akan membagi zona rehabilitasi dengan tingkat kelayakan penanaman mangrove secara masif.
Mengenai kawasan yang akan menjadi target rehabilitasi, kata dia, tidak hanya akan dilakukan di wilayah areal penggunaan lain (APL) akan tetapi juga di dalam kawasan hutan.
Proses rehabilitasi sudah dimulai untuk 2025, salah satunya melalui Program Mangroves for Coastal Resilience (M4CR), yang menargetkan rehabilitasi seluas 15.387 hektare di empat provinsi tahun ini.
Rehabilitasi mangrove M4CR akan berlangsung di empat provinsi prioritas, yaitu Riau, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara dengan target 41.000 hektare hingga 2027.
"Kita juga minta kolaborasi dengan semua pihak, termasuk swasta atau private yang punya banyak kegiatan," katanya.
Baca juga: Cegah Abrasi, QNET dan Kodim 1611/Badung Tanam 4.000 Mangrove di Pesisir Bali
Menurut Peta Mangrove Nasional 2024, luasan mangrove Indonesia mencapai 3.440.464 hektare, di dalam kawasan hutan mencapai sekitar 2,7 juta hektare atau sekitar 79,6 persen dari total luasan, sedangkan ekitar 701.326 hektare di luar kawasan hutan atau APL.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya