Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AI, Iklim, dan Geopolitik Jadi Pilar Penentu Masa Depan Ekonomi Indonesia

Kompas.com - 22/09/2025, 17:18 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia tengah berada di persimpangan penting dalam menentukan arah perekonomian ke depan.

Menurut Managing Partner Skystar Capital, Abraham Hidayat, ada tiga faktor utama yang akan membentuk gelombang wirausaha baru dalam beberapa tahun mendatang, yakni artificial intelligence (AI), iklim, dan geopolitik.

“Ketiga faktor ini membawa risiko, tetapi juga peluang yang jauh lebih besar jika Indonesia mampu memposisikan diri secara strategis,” ujar Abraham dalam paparannya di Global Human Capital Summit 2025 dikutip Senin (22/9/2025).

Baca juga: Badan PBB Ingatkan Perubahan Iklim Bakal Terus Picu Banjir dan Badai

Abraham menilai peluang terbesar bagi Indonesia di bidang AI terletak pada penerapannya dalam fungsi-fungsi perusahaan, mulai dari rekrutmen sumber daya manusia, layanan pelanggan, keuangan, pemasaran, hingga operasional.

“Kemungkinan OpenAI atau DeepSeek berikutnya tidak akan datang dari sini. Saya akan senang jika terbukti salah, tetapi fokus kita adalah pada lapisan aplikasi,” katanya.

Selain AI, sektor iklim dinilai menjadi keunggulan strategis Indonesia. Dengan posisi sebagai paru-paru dunia, Indonesia memiliki peluang besar dalam transisi energi, perdagangan karbon, hingga pengelolaan limbah.

“Ini bukan sekadar soal memenuhi standar ESG, melainkan membangun industri yang menjadikan Indonesia sebagai pemimpin global,” ujar Abraham.

Sementara itu, dinamika geopolitik, khususnya decoupling antara Amerika Serikat dan Tiongkok, disebut Abraham sebagai faktor lain yang tidak bisa diabaikan.

Pergeseran ini menggambar ulang rantai pasok global, dan Indonesia berpotensi menjadi pusat alternatif yang netral dan andal, baik dalam industri kendaraan listrik maupun ekspor agribisnis.

“Pesannya jelas, tahun-tahun berikutnya bukan tentang meniru strategi Silicon Valley atau hanya berfokus pada aplikasi konsumen. Kunci akselerasi adalah menemukan wawasan berbeda dan membangun bisnis dengan disiplin,” tegasnya.

Baca juga: Geo-engineering Tidak Cukup untuk Lindungi Kutub dari Perubahan Iklim

Menurut Abraham, AI, iklim, dan geopolitik menjadi arena di mana Indonesia dapat berperan lebih besar daripada kapasitasnya saat ini.

“Para pendiri dan investor yang bertaruh di sini, dengan visi dan eksekusi jelas, akan menjadi penentu gelombang unicorn berikutnya,” pungkasnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau