Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lestari Summit 2025: Resiliensi Jadi Jalan Menuju Indonesia Emas 2045

Kompas.com - 02/10/2025, 11:55 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com – Resiliensi merupakan fondasi utama untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. 

Pesan tersebut mengemuka dalam pidato CEO Kompas Gramedia, Andy Budiman, serta Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dida Gardera, dalam pembukaan Lestari Summit 2025 yang diadakan di Jakarta pada Kamis (2/10/2025). 

Andy menekankan bahwa berbagai krisis global, mulai dari pandemi Covid-19 hingga perang dagang, saling berkelindan. Ketahanan bangsa harus diperkuat di berbagai bidang. 

“Berbagai gejolak lainnya tentunya masih akan kita hadapi baik sebagai individu, sebagai organisasi, maupun sebagai bangsa. Itulah sebabnya resiliensi, ketahanan menjadi kebutuhan nyata, baik itu resiliensi sosial, resiliensi ekonomi dan tentu saja resiliensi lingkungan. Kita sadar bahwa krisis di suatu bidang hampir selalu berkelindan dengan krisis di bidang-bidang lainnya,” ujarnya.

Menurut Andy, dunia usaha kini dituntut lebih dari sekadar mengejar keuntungan finansial. 

“Dunia usaha kini makin dituntut tidak hanya mengejar keuntungan finansial namun juga memperhitungkan dampak sosial dan dampak lingkungan dari aktivitas bisnisnya,” katanya.

Dida menegaskan bahwa meski gejolak global berlangsung, Indonesia tetap mampu menjaga fondasi ekonomi. 

“Di tengah gejolak dunia Indonesia tetap menunjukkan resiliensi. Pertumbuhan ekonomi masih di maintain sekitar 5 persen dan bahkan mencapai pada kuartal kemarin itu 5,12 persen. Hal ini mencerminkan fondasi ekonomi dan strategi kebijakan bangsa berada pada jalur yang tepat,” katanya.

Ia menambahkan, keberlanjutan pertumbuhan ekonomi akan ditentukan oleh kemampuan bangsa menghadapi tantangan global. 

Baca juga: Lestari Summit & Awards 2025 dan Upaya Bangun Ketahanan Kolektif di Tengah Ketidakpastian

“Keberlanjutan pertumbuhan tersebut akan sangat ditentukan oleh kemampuan bangsa dalam menjawab tantangan global, khususnya terkait dengan perubahan iklim, eskalasi tensi politik di kawasan Timur Tengah serta proteksionisme dagang,” kata Dida.

Andy mengingatkan bahwa peluang Indonesia dalam transisi hijau sangat besar. 

“Indonesia menyumbang sekitar 2 persen dari total emisi global. Namun di sisi lain Indonesia juga memiliki lahan mangrove terbesar di dunia yang menyimpan 3,14 miliar ton karbon. Dua sisi inilah tantangan sekaligus peluang yang bila dikelola dengan baik sebetulnya bisa menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam ekonomi hijau di Asia Tenggara,” ungkapnya.

Dida menegaskan bahwa arah pembangunan nasional telah dituangkan dalam RPJPN 2025–2045 melalui UU No. 59/2024. 

“Dokumen ini merupakan acuan kita bersama bukan hanya untuk pemerintah tapi semua stakeholder untuk sama-sama mendukung menuju Indonesia emas. Antara lain penurunan tingkat kemiskinan 0,5–0,8 persen, penurunan rasio gini kekisaran 0,29–0,32 persen serta penurunan intensitas emisi gas rumah kaca menuju net zero emission,” katanya.

Lestari Summit untuk kedua kalinya diadakan pada 2025. Tahun ini, pertemuan berbagai stakeholder untuk membahas isu-isu keberlanjutan ini mengangkat tema "Thriving together and cultivating resilience for sustainable future."

Baca juga: CEO KG Media: Butuh Kolaborasi untuk Wujudkan RI Jadi Pemain Utama Ekonomi Hijau

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Lestari Summit & Awards 2025: Buah-buahan Lokal dan Coffee Cup Gratis untuk Peserta
Lestari Summit & Awards 2025: Buah-buahan Lokal dan Coffee Cup Gratis untuk Peserta
Pemerintah
Akselerasi Investasi Hijau Jadi Kunci Menuju Bisnis Berkelanjutan
Akselerasi Investasi Hijau Jadi Kunci Menuju Bisnis Berkelanjutan
Swasta
Menteri LH Minta Perusahaan Ikut Pulihkan Gambut, 1.450 Desa Butuh Dukungan
Menteri LH Minta Perusahaan Ikut Pulihkan Gambut, 1.450 Desa Butuh Dukungan
Pemerintah
Dari Gelap ke Terang, Sido Muncul dan Unpad Bantu Masyarakat Pulih dari Katarak
Dari Gelap ke Terang, Sido Muncul dan Unpad Bantu Masyarakat Pulih dari Katarak
BrandzView
Target Pertumbuhan 8 Persen di 2029, Pemerintah Andalkan Program 8+4+5
Target Pertumbuhan 8 Persen di 2029, Pemerintah Andalkan Program 8+4+5
Pemerintah
Pojok Literasi Kak Rara Ajak Anak-anak Majelis Taklim Nurul Hidayah Berkreasi dan Belajar Bersama
Pojok Literasi Kak Rara Ajak Anak-anak Majelis Taklim Nurul Hidayah Berkreasi dan Belajar Bersama
Swasta
Lestari Summit 2025: Resiliensi Jadi Jalan Menuju Indonesia Emas 2045
Lestari Summit 2025: Resiliensi Jadi Jalan Menuju Indonesia Emas 2045
Pemerintah
Lestari Summit & Awards 2025 dan Upaya Bangun Ketahanan Kolektif di Tengah Ketidakpastian
Lestari Summit & Awards 2025 dan Upaya Bangun Ketahanan Kolektif di Tengah Ketidakpastian
Swasta
CEO KG Media: Butuh Kolaborasi untuk Wujudkan RI Jadi Pemain Utama Ekonomi Hijau
CEO KG Media: Butuh Kolaborasi untuk Wujudkan RI Jadi Pemain Utama Ekonomi Hijau
Swasta
Mengapa Target 70 Persen Pengurangan Sampah Plastik 2025 Jauh dari Harapan?
Mengapa Target 70 Persen Pengurangan Sampah Plastik 2025 Jauh dari Harapan?
LSM/Figur
Dari Hape ke Buku: Cara SMK di Pedalaman Kalimantan Bikin Murid Jatuh Cinta pada Membaca
Dari Hape ke Buku: Cara SMK di Pedalaman Kalimantan Bikin Murid Jatuh Cinta pada Membaca
LSM/Figur
Melihat Upaya Konservasi Tanaman dan Fauna Endemik Sulawesi di Taman Kehati Sawerigading Wallacea
Melihat Upaya Konservasi Tanaman dan Fauna Endemik Sulawesi di Taman Kehati Sawerigading Wallacea
Swasta
Lewat 'Teras Perwira', Grab Ajak Mitra-Pengguna, dan Komunitas Tuli Dukung Kesetaraan
Lewat "Teras Perwira", Grab Ajak Mitra-Pengguna, dan Komunitas Tuli Dukung Kesetaraan
Swasta
15 Danau Masuk Kategori Kritis, Alami Sedimentasi hingga Kerusakan Ekosistem
15 Danau Masuk Kategori Kritis, Alami Sedimentasi hingga Kerusakan Ekosistem
Pemerintah
Perkuat Ketahanan Iklim, One Financial Group Gagas Inisiatif Tanam 1.500 Pohon Mangrove
Perkuat Ketahanan Iklim, One Financial Group Gagas Inisiatif Tanam 1.500 Pohon Mangrove
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau