JAKARTA, KOMPAS.com – Amazon Web Services (AWS) memastikan akan berinvestasi jangka panjang di Indonesia, baik dari segi pengembangan ekonomi digital maupun agenda keberlanjutan.
Sustainability Policy Manager AWS Asia-Pacific and Japan, Shibao Pek, mengatakan bahwa AWS sendiri sudah ada Indonesia sejak Desember 2021.
Sejak itu, pihak ya berkomitmen akan terus memperluas investasinya di Indonesia.
“Kami yakin bahwa keberadaan kami di Indonesia akan lama dan kami berencana menginvestasikan 5 juta dollar AS dalam 15 tahun mendatang,” ujar Shibao dalam acara Lestari Summit 2025 yang diadakan di Jakarta, Kamis (2/10/2025).
Baca juga: Sun Energy Gandeng UI Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa dalam Green Job Energi Surya
Menurutnya, investasi tersebut diperkirakan memberikan kontribusi sekitar 11 juta dollar AS pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Sekaligus PDB Indonesia juga akan mendukung terciptanya 25.000 lapangan kerja di ekosistem digital yang lebih luas.
Selain itu, AWS juga menargetkan melatih 1 juta talenta Indonesia di bidang komputasi awan (cloud) dan teknologi informasi komunikasi (ICT).
“Kami membantu membangun kemampuan cloud dengan membelajarkan satu juta orang Indonesia dalam pendidikan terkait cloud dan ICT,” kata Shibao.
Di sisi lain, AWS menekankan agenda keberlanjutan sebagai prioritas utama. Targetnya, yakni mencapai emisi karbon net-zero pada 2040, sejalan dengan komitmen global Amazon.
Salah satu komitmen yang dicontohkannya, yaitu pada tahun 2023, saat itu, AWS telah mencapai 100 persen penggunaan energi terbarukan secara global seperti angin dan surya.
Cara tersebut juga mereka lakukan di Indonesia, bekerjasama dengan perusahaan listrik negara (PLN) pada tahun 2021 untuk mengembangkan kapasitas energi angin dan surya.
"Kami membangun kapasitas energi angin dan surya sebesar 210 megawatt di Jawa dan Bali," imbuh dia.
AWS juga berkomitmen untuk menjadi water positive pada 2040, yakni mengembalikan lebih banyak air ke komunitas dibandingkan yang digunakan di pusat data.
Salah satu inisiatifnya di Indonesia adalah kerja sama dengan Habitat for Humanity di Jawa Barat, yang menyediakan akses air bersih bagi sekitar 1.500 rumah setiap tahun.
Selain itu, mereka juga memiliki proyek penanaman 3.500 bibit mangrove di Jawa Barat yang bekerjasama dengan NGO Green Nation for Our Nation.
Proyek tersebut memberdayakan ribuan warga untuk ikut melindungi dan merestorasi ekosistem mangrove.
"Jadi, proyek ini tidak hanya memberikan bantuan langsung, tetapi juga membangun kapasitas masyarakat," jelas dia.
Lebih lanjut, adapun pusat data AWS di Indonesia telah meraih sertifikasi ISO 50001, standar global untuk manajemen energi.
Baca juga: Riset BRIN Ungkap Tantangan Air Bersih di Ibu Kota Nusantara
“Jika pelanggan beralih ke AWS dari pusat data mereka sendiri, mereka bisa memangkas hingga 99 persen emisi karbon yang terkait dengan peralatan cloud,” jelas dia.
Ia pun meyakinkan bahwa cloud bukan hanya menghadirkan efisiensi dan inovasi, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan.
“Kami ingin mendukung klien di Indonesia mencapai target keberlanjutan sekaligus mempercepat transformasi digital mereka,” ucap Shibao.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya