Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IEA Proyeksikan Kapasitas Geothermal Global Naik Tiga Kali Lipat pada 2030

Kompas.com, 8 Oktober 2025, 17:58 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - International Energy Agency (IEA) menyebut energi panas bumi (geothermal) sedang mengalami masa kejayaan.

IEA juga memperkirakan geothermal akan mencapai rekor tertinggi dalam sejarah pada 2030.

Fatih Birol, Direktur Eksekutif IEA, menegaskan bahwa sektor panas bumi adalah elemen kunci yang dinamis dalam proses transisi menuju energi bersih.

Melansir Power Engineering International, Selasa (7/10/2025), dalam pidatonya saat peluncuran laporan energi terbarukan tahunan IEA, Birol menyatakan harapannya bahwa kontribusi energi panas bumi akan meningkat.

Peningkatan ini datang dari pasar yang sudah memakai teknologi konvensional dan juga dari pasar yang mengadopsi teknologi panas bumi canggih generasi terbaru.

Baca juga: PGE: Panas Bumi Bisa menjadi Fondasi Transisi Energi di Asia

Negara-negara yang akan menjadi motor utama peningkatan pesat kapasitas energi panas bumi ini antara lain Amerika Serikat, Indonesia, Jepang, Turki, Kenya, dan Filipina.

Laporan IEA memprediksi akan ada penambahan kapasitas energi terbarukan global sebesar 4.600 GW hingga 2030.

Jumlah ini setara dengan gabungan seluruh kapasitas pembangkit listrik yang dimiliki oleh China, Uni Eropa, dan Jepang.

Panel surya fotovoltaik (PV) diperkirakan bertanggung jawab atas sekitar 80 persen dari total penambahan kapasitas energi terbarukan di dunia dalam lima tahun mendatang.

Dominasi ini disebabkan oleh biaya yang terus turun dan proses perizinan yang lebih cepat, mengungguli energi angin, hidro, bioenergi, dan panas bumi.

IEA mencatat bahwa di berbagai negara berkembang di Asia, Timur Tengah, dan Afrika, keunggulan biaya energi terbarukan dan dukungan kebijakan yang kian kuat telah mempercepat laju pertumbuhannya.

Hal ini terlihat dari banyak pemerintah yang meluncurkan program lelang baru dan meningkatkan target kapasitas energi terbarukan mereka.

Baca juga: Kementerian ESDM: Sektor Panas Bumi Serap 1.533 Tenaga Kerja Hijau

Laporan IEA juga menyebutkan bahwa India akan menjadi pasar dengan pertumbuhan energi terbarukan terbesar kedua di dunia setelah China, dan diprediksi akan melampaui target ambisius yang telah ditetapkan untuk tahun 2030 dengan mudah.

"Karena energi terbarukan semakin mendominasi sistem listrik di banyak negara, pembuat kebijakan harus fokus pada isu keamanan rantai pasokan dan kendala integrasi ke jaringan listrik yang muncul," papar Birol.

Perkiraan laporan mengenai peningkatan kapasitas energi terbarukan di seluruh dunia ini mengalami sedikit revisi penurunan dibandingkan proyeksi tahun lalu.

Hal ini sebagian besar disebabkan oleh adanya perubahan kebijakan yang terjadi di Amerika Serikat dan China.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kunjungan Menteri PKP Tegaskan Komitmen Astra Wujudkan Hunian Layak bagi Warga
Kunjungan Menteri PKP Tegaskan Komitmen Astra Wujudkan Hunian Layak bagi Warga
BrandzView
Ambisi Iklim Turun, Dunia Gagal Penuhi Perjanjian Paris
Ambisi Iklim Turun, Dunia Gagal Penuhi Perjanjian Paris
Pemerintah
Mayoritas Penduduk Negara Berpenghasilan Menengah Rasakan Dampak Krisis Iklim
Mayoritas Penduduk Negara Berpenghasilan Menengah Rasakan Dampak Krisis Iklim
Pemerintah
Kebijakan Iklim Dapat Dukungan, Tapi Disinformasi Picu Keraguan
Kebijakan Iklim Dapat Dukungan, Tapi Disinformasi Picu Keraguan
LSM/Figur
Dampak Perubahan Iklim: Sudah Telat Selamatkan Kopi, Cokelat, dan Anggur
Dampak Perubahan Iklim: Sudah Telat Selamatkan Kopi, Cokelat, dan Anggur
LSM/Figur
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
Pemerintah
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Swasta
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
Pemerintah
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau