Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Yayasan Konservasi Alam Nusantara
Organisasi Nirlaba

Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) adalah organisasi nirlaba berbasis ilmiah yang hadir di Indonesia sejak 2014.

Memiliki misi melindungi wilayah daratan dan perairan sebagai sistem penyangga kehidupan, kami memberikan solusi inovatif demi mewujudkan keselarasan alam dan manusia melalui tata kelola sumber daya alam yang efektif, mengedepankan pendekatan nonkonfrontatif, serta membangun jaringan kemitraan dengan seluruh pihak kepentingan untuk Indonesia yang lestari. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi www.YKAN.or.id.

Nyanyian Lontar di Rai Hawu: Saatnya Adaptasi Iklim Berpijak pada Kekuatan Lokal

Kompas.com - 22/10/2025, 15:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Editor Wisnubrata

Pendekatan ini bukan anti-ilmu atau anti-teknologi. Justru sebaliknya, ilmu modern dan kearifan lokal perlu disambungkan melalui desain yang berpusat pada perilaku. Sensor dan data iklim memang penting, tetapi tanpa memahami alasan di balik pilihan masyarakat—misalnya mengapa mereka memilih atap daun lonar daripada seng—intervensi teknis bisa menjadi tidak relevan.

Baca juga: 5 Manfaat Buah Lontar, Turunkan Berat Badan dan Melembapkan Kulit

Lantas, apa yang bisa pembuat kebijakan dan mitra pembangunan lakukan?

  • Pertama, melalui program perumahan adaptif iklim. Bantuan perumahan dialihkan ke skema “satu desa, banyak opsi”, termasuk atap daun lontar dengan standar mutu dan pendampingan teknis.
  • Kedua, peningkatan nilai tambah lontar melalui perluasan bibit, pembentukan koperasi gula higienis, pengembangan merek “Gula Rai Hawu”, pembukaan akses pasar yang adil, serta penguatan peran perempuan perajin sebagai aktor utama.
  • Ketiga pemulihan bentang mangrove–lontar. Bentang ini dapat diperkuat melalui perbaikan hidrologi, perlindungan sempadan, dan pengembangan wisata berbasis etika.
  • Keempat, pendanaan untuk perubahan perilaku. Dana pembangunan sebaiknya dialokasikan ke program yang fokus pada perubahan kebiasaan, terutama melalui pemanfaatan ruang belajar informal, dengan indikator hasil yang nyata di tingkat rumah tangga.

Sering kali, inovasi dan solusi adaptasi dibawa dari luar tanpa mempertimbangkan kekuatan yang sudah ada di dalam komunitas. Padahal, di Sabu, ‘teknologi’ lokal telah lama hadir dan berfungsi: pohon lontar, rumah beratap daun, kalender panen tradisional, serta norma saling menjaga antarwarga.

Tantangan utamanya bukanlah menemukan hal baru, melainkan bagaimana mengelola dan memperbarui kekayaan lokal tersebut agar tetap relevan di tengah perubahan zaman—di mana iklim semakin ekstrem, pasar semakin selektif, dan ketersediaan air semakin genting

Pada akhirnya, kita kembali pada Alu Re, nyanyian di puncak lontar, sebuah doa yang memanggil ibu Rai Hawu agar meneteskan nira kehidupan. “Mai we rae toe wui, dete wui ma tobo ab’u-ab’a: aku ini seperti anak yatim piatu, wahai ibu, berikan aku air nira" adalah agenda kebijakan yang menunggu diwujudkan.

Bila pembangunan beranjak dari kekuatan Rai Hawu sendiri, Do Hawu tak perlu memilih antara identitas dan masa depan. Keduanya bisa berjalan bersama.

Baca juga: Sasando dan Kisah Budaya Lontar

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Nyamuk Muncul di Islandia, Tanda Nyata Dampak Perubahan Iklim
Nyamuk Muncul di Islandia, Tanda Nyata Dampak Perubahan Iklim
Pemerintah
WMO: Peringatan Dini Bencana Hak Asasi Manusia, Tak Boleh Ada yang Mati Sia-sia
WMO: Peringatan Dini Bencana Hak Asasi Manusia, Tak Boleh Ada yang Mati Sia-sia
Pemerintah
Ketika Perempuan Petani di Kalbar Andalkan Gotong Royong untuk RIngankan Pekerjaan Keluarga...
Ketika Perempuan Petani di Kalbar Andalkan Gotong Royong untuk RIngankan Pekerjaan Keluarga...
LSM/Figur
DBS Ungkap 5 Tren yang Akan Bentuk Masa Depan Pembiayaan Berkelanjutan
DBS Ungkap 5 Tren yang Akan Bentuk Masa Depan Pembiayaan Berkelanjutan
Swasta
BRIN Jelaskan Bagaimana Bakar Sampah Bisa Datangkan Hujan Mikroplastik
BRIN Jelaskan Bagaimana Bakar Sampah Bisa Datangkan Hujan Mikroplastik
Pemerintah
Cuaca Panas Mereda, Kini BMKG Prediksi Peningkatan Curah Hujan
Cuaca Panas Mereda, Kini BMKG Prediksi Peningkatan Curah Hujan
Pemerintah
Citi Foundation Gandeng YCAB Kolaborasi Perkuat Akses Kerja bagi Anak Muda dan Disabilitas
Citi Foundation Gandeng YCAB Kolaborasi Perkuat Akses Kerja bagi Anak Muda dan Disabilitas
LSM/Figur
Satgas Relokasi 63 Orang yang Tinggal di Zona Merah Radiasi Cikande
Satgas Relokasi 63 Orang yang Tinggal di Zona Merah Radiasi Cikande
Pemerintah
Akademisi IPB Soroti Lemahnya Pengawasan Mutu dalam Kasus Udang Terpapar Cesium
Akademisi IPB Soroti Lemahnya Pengawasan Mutu dalam Kasus Udang Terpapar Cesium
Pemerintah
Kisah Desa Seraras, Dahulu Gelap Gulita Kini Bisa Rasakan Listrik Mengalir ke Rumah
Kisah Desa Seraras, Dahulu Gelap Gulita Kini Bisa Rasakan Listrik Mengalir ke Rumah
Pemerintah
Perkuat Vokasi Digital, Digiserve Salurkan 240 Perangkat Digital ke SMK Telkom
Perkuat Vokasi Digital, Digiserve Salurkan 240 Perangkat Digital ke SMK Telkom
BUMN
Emisi Metana: Yang Penting Bukan Datanya, Tapi Menghentikannya
Emisi Metana: Yang Penting Bukan Datanya, Tapi Menghentikannya
Pemerintah
UII dan UNJAYA Kembangkan Model Pertanian Kopi Berbasis Ekonomi Sirkular
UII dan UNJAYA Kembangkan Model Pertanian Kopi Berbasis Ekonomi Sirkular
LSM/Figur
Lahan Pertanian Global Diproyeksikan Meningkat Tiga Kali Lipat pada 2100
Lahan Pertanian Global Diproyeksikan Meningkat Tiga Kali Lipat pada 2100
LSM/Figur
Langkah Hijau PLN, Sulap Tumpukan Sampah Jadi Energi Bersih
Langkah Hijau PLN, Sulap Tumpukan Sampah Jadi Energi Bersih
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau