Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Jajaki Penggunaan Reaktor Nuklir Modular untuk Pasok Listrik di Wilayah Timur

Kompas.com, 28 Oktober 2025, 17:33 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia tengah mengkaji penggunaan Small Modular Reactors (SMR) sebagai bagian dari strategi transisi menuju energi bersih.

Teknologi reaktor modular kecil ini disebut cocok untuk memenuhi kebutuhan energi di wilayah timur Indonesia yang memiliki karakteristik geografis kepulauan.

“Karena Indonesia adalah negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, kami membutuhkan reaktor nuklir modular kecil yang dapat ditempatkan di wilayah timur,” kata Luhut dalam pidatonya di forum Singapore International Energy Week (SIEW) 2025, Selasa (28/10/2025).

Baca juga: SIEW 2025: Singapura Kaji Serius Pemanfaatan Reaktor Nuklir Kecil untuk Pembangkit Listrik

Menurut Luhut, SMR menjadi langkah penting dalam upaya Indonesia meningkatkan efisiensi pembangkit listrik dan memperkuat ketahanan energi nasional.

Teknologi ini, ujarnya, dapat menjadi sumber daya yang stabil, bersih, dan dapat diandalkan bagi daerah-daerah yang belum terjangkau jaringan listrik besar.

Selain SMR, Indonesia juga tengah mengembangkan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture, utilization, and storage/CCUS) dengan potensi kapasitas penyimpanan mencapai 400–600 gigaton di seluruh wilayah.

Teknologi ini, kata Luhut, bahkan memungkinkan Indonesia menyerap CO? dari negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara.

Ia menegaskan, kombinasi antara teknologi nuklir skala kecil dan CCUS akan memperkuat posisi Indonesia dalam transisi energi bersih.

“Teknologi kini semakin terjangkau dan memungkinkan kita mengelola sumber daya Indonesia dengan lebih baik,” ujarnya.

Baca juga: BRIN-Denmark Kembangkan Reaktor Nuklir Model Terbaru

Luhut menambahkan, pemerintah juga terus memperluas pengembangan energi terbarukan berbasis sumber hayati, termasuk bahan bakar berkelanjutan dan budi daya rumput laut di kawasan timur dan selatan Indonesia.

Potensi lahan untuk rumput laut diperkirakan mencapai 12 juta hektar, dengan pusat riset yang telah dibangun di Buleleng (Bali) dan Lombok (NTB).

Lebih jauh, Luhut menegaskan bahwa transisi energi tidak hanya tentang infrastruktur, tetapi juga tentang pembangunan manusia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LSM/Figur
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Pemerintah
Uni Eropa Tindak Tegas 'Greenwashing' Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Uni Eropa Tindak Tegas "Greenwashing" Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Pemerintah
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Pemerintah
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Pemerintah
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Pemerintah
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
Pemerintah
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Pemerintah
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
LSM/Figur
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
Pemerintah
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Pemerintah
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
LSM/Figur
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
Pemerintah
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
LSM/Figur
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau