Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Global Butuh 105 Miliar Dollar AS untuk Pendanaan Proyek Iklim

Kompas.com, 4 November 2025, 17:15 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Sumber Edie

KOMPAS.com - Laporan Global Snapshot 2025, yang diterbitkan oleh platform pengungkapan lingkungan CDP dan Global Covenant of Mayors for Climate & Energy (GCoM), mengungkapkan kebutuhan dana untuk proyek-proyek iklim perkotaan.

Jumlah dana yang diperlukan tahun ini untuk mendanai proyek infrastruktur iklim perkotaan melonjak dari 86 miliar dolar (tahun 2024) menjadi 105 miliar dolar tahun ini, dengan 87 persen proyek masih mencari pendanaan.

Hal tersebut menunjukkan adanya kesenjangan pendanaan yang besar antara kebutuhan mendesak kota-kota untuk mengatasi dan beradaptasi dengan perubahan iklim dan ketersediaan modal untuk merealisasikan proyek-proyek tersebut.

Kesenjangan tersebut menurut studi terutama terjadi di pasar negara berkembang, di mana 40 persen proyek memerlukan pendanaan penuh dibandingkan dengan hanya 22 persen negara maju yang memerlukan pendanaan penuh.

Baca juga: Dalam Tiga Dekade, Hari Sangat Panas di Kota Global Melonjak 25 Persen

Meskipun proyek di negara berkembang lebih memerlukan pendanaan penuh, negara maju justru menyumbang 83 persen dari total kebutuhan pendanaan yang dilaporkan.

Permintaan pendanaan ini terkonsentrasi di dua negara yakni dipimpin oleh AS (44 persen), dan Inggris (23 persen) sehingga kekhawatirannya modal iklim mungkin akan terkonsentrasi pada proyek besar di negara kaya daripada dialokasikan negara berkembang.

Melansir Edie, Senin (3/11/2025) CDP sendiri memperkirakan diperlukan sekitar 4,5 triliun dolar AS untuk memitigasi dan adaptasi kota-kota terhadap dampak iklim di masa depan.

Saat ini, hanya 10 persen dari total pendanaan iklim global yang mencapai pemerintah daerah, sehingga menghambat tujuan iklim dunia.

CDP dan GCoM pun menyerukan sejumlah langkah untuk memungkinkan kota-kota mencapai tujuan iklim mereka.

Langkah-langkah tersebut meliputi integrasi kebutuhan investasi ke dalam strategi dan kerangka kebijakan nasional, menyoroti instrumen keuangan inovatif untuk memungkinkan diversifikasi risiko dan menarik investasi swasta dengan lebih baik, memperkuat kemitraan multi-level, dan meningkatkan keterbukaan informasi untuk meningkatkan arus investasi, membangun kepercayaan investor, dan menyelaraskan kebijakan nasional dengan pekerjaan lapangan.

Baca juga: Desain Hunian Ramah Iklim Bantu Kota Atasi Panas Ekstrem

"Kota-kota, penduduk, dan bisnis mereka berada di garis depan perubahan iklim. Dan total permintaan dana telah melebihi 100 miliar dolar AS untuk pertama kalinya," papar Kepala Keuangan Iklim Kota CDP, Katie Walsh.

“Sumber pendanaan bagi kota-kota, terutama di negara-negara berkembang, harus dibuka sepenuhnya untuk mewujudkan rencana di atas kertas menjadi proyek nyata, menciptakan lapangan kerja, kesejahteraan yang lebih adil, dan masyarakat yang lebih sehat," katanya lagi.

Penasihat senior GCoM, Asma Jinha, menambahkan pula kota-kota di seluruh dunia sedang meningkatkan upaya untuk mengatasi perubahan iklim, tetapi mereka tidak dapat melakukannya sendiri.

"Akses mendesak ke pendanaan sangat penting untuk mewujudkan rencana aksi iklim mereka yang ambisius,” ungkapnya.

Baca juga: Ini Hitungan Kerugian Ekonomi yang Terjadi di Indonesia akibat Krisis Iklim

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LSM/Figur
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Pemerintah
Uni Eropa Tindak Tegas 'Greenwashing' Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Uni Eropa Tindak Tegas "Greenwashing" Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Pemerintah
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Pemerintah
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Pemerintah
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Pemerintah
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
Pemerintah
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Pemerintah
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
LSM/Figur
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
Pemerintah
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Pemerintah
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
LSM/Figur
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
Pemerintah
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
LSM/Figur
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau