KOMPAS.com – Di balik pesona alam dan kekayaan budaya Aceh, ada semangat perempuan yang giat memperkenalkan potensi Tanah Rencong ke kancah global.
Perempuan, budaya, dan media menjadi tiga kekuatan utama dalam upaya tersebut, seperti yang mengemuka dalam pertemuan antara Marlina Muzakir dan Amy Atmanto baru-baru ini.
Untuk diketahui, Marlina Muzakir merupakan istri Gubernur Aceh Muzakir Manaf yang juga menjabat sebagai Ketua TP PKK, Posyandu, dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh.
Sementara, Amy Atmanto adalah Wakil Ketua PWI Bidang Kemitraan dan Hubungan Antar Lembaga sekaligus pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).
Dalam perbincangan itu, keduanya menyoroti pentingnya penyebaran informasi positif tentang kekayaan budaya, sumber daya alam (SDA), hingga potensi ekonomi kreatif Aceh.
Dari panorama Geurutee di Aceh Jaya hingga kelezatan Timphan dan Kopi Gayo, setiap sudut Aceh diyakini menyimpan potensi ekonomi dan budaya yang dapat menjadi kebanggaan nasional.
“Saya ingin mewujudkan peningkatan kesejahteraan saudara-saudara kita di Aceh. Segala upaya dan kemitraan akan dilakukan,” ujar Marlina dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (5/11/2025).
Marlina berharap, produk-produk Aceh tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga menembus pasar global melalui penguatan kualitas, promosi, dan literasi digital.
Anggota kelompok tani melon mutiara di Kampung Kebun Tanjung Seumantoh, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, Senin (20/10/2025)“Media (juga) memiliki peran penting dalam menumbuhkan rasa bangga terhadap daerah, memperkenalkan potensi wisata, serta membuka peluang investasi,” tambahnya.
Pada kesempatan terpisah, Ketua Umum Dekranas, Selvi Gibran Rakabuming, juga menekankan pentingnya pendampingan bagi pelaku UMKM agar mampu bersaing secara global.
Menurutnya, tak sedikit pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang belum mendapatkan pendampingan secara optimal.
“Tugas kami adalah mengajak mereka untuk dibina dan diberikan edukasi, tidak hanya untuk pasar lokal, tetapi juga nasional bahkan internasional,” kata Selvi.
Sejalan dengan itu, Amy Atmanto menegaskan peran penting perempuan Aceh dalam pembangunan ekonomi kreatif.
Baginya, perempuan Aceh adalah potret ketangguhan, kreatif, pekerja keras, dan berakar pada budaya yang kuat.
“Hitung saja, berapa banyak pahlawan wanita lahir dari negeri Serambi Mekkah ini. Semangat itu masih hidup dalam generasi perempuan Aceh hari ini,” kata Amy.
Pertemuan keduanya menjadi langkah awal dari berbagai inisiatif untuk memperkuat literasi digital, promosi budaya dan pariwisata, serta pemberdayaan perempuan. Dengan begitu, potensi Aceh semakin dikenal dan memberi manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat Tanah Rencong.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya