Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Habibie Center Gandeng OAC Taiwan Perkuat Tata Kelola Sampah Laut Indo-Pasifik

Kompas.com, 5 November 2025, 16:19 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – The Habibie Center (THC) bersama Ocean Affairs Council (OAC) Taiwan meluncurkan kerja sama pengelolaan sampah laut bertajuk “Indonesia Marine Debris Management Cooperation Project” di Jakarta, Rabu (5/11/2025).

Peluncuran implementasi kerja sama tersebut diresmikan oleh Ketua Dewan Pembina THC Ilham Akbar Habibie dan Direktur Departemen Pembangunan Internasional OAC, Lee Shan Ying.

Kolaborasi tersebut merupakan tindak lanjut dari memorandum of agreement (MoA) yang ditandatangani di Taipei, Taiwan, Senin (15/9/2025).

Ilham mengatakan, kerja sama ini meliputi penyelenggaraan lokakarya internasional dan penelitian bersama terkait tata kelola sampah laut di kawasan Indo-Pasifik.

Menurutnya, peningkatan kesadaran publik akan isu sampah laut menjadi hal mendesak, mengingat dampaknya terhadap keberlanjutan ekosistem maritim dan kesehatan manusia.

Baca juga: Puluhan Penyelam Bersihkan Sampah Laut Wakatobi Demi Keberlangsungan Ekosistem

“Wilayah Indonesia terdiri dari sekitar 70 persen perairan dan 30 persen daratan. Sumber daya laut, seperti ikan dan hasil laut lainnya, merupakan kekayaan besar yang dimiliki. Namun, sumber daya ini menghadapi ancaman serius dari mikroplastik yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan ekosistem laut secara keseluruhan,” ujar Ilham di Jakarta, Rabu.

Ilham menambahkan, peran THC dalam konteks ini sejalan dengan strategi nasional yang memperhatikan isu-isu maritim dan keberlanjutan.

Karena itu, pihaknya berupaya menjalankan program yang relevan dan efektif dengan memahami kerangka kerja serta jejaring yang dibutuhkan agar langkah mereka lebih efisien.

“Hasilnya bisa berupa kebijakan, rekomendasi strategis, maupun informasi yang kami sampaikan kepada publik melalui media massa dan kanal komunikasi kami sendiri. Dengan begitu, masyarakat dapat memahami apa yang kami lakukan saat ini dan rencana kami ke depan, terutama menyangkut tata kelola sampah laut,” kata Ilham.

Sebagai informasi, lokakarya yang diselenggarakan THC dan OAC di Jakarta, Kamis (6/11/2025). Lokakarya ini menghadirkan sejumlah pembicara dari Indonesia, Jepang, Filipina, dan Taiwan.

Baca juga: BRIN Kembangkan Kapal Pengangkut Sampah Laut

Penelitian bersama kedua lembaga akan berfokus pada kolaborasi internasional di bidang teknologi dan inovasi manajemen sampah plastik.

Hasil riset tersebut rencananya akan diterbitkan melalui ASEAN Briefs, kanal publikasi di bawah THC.

OAC dorong kemitraan Indo-Pasifik

Pada kesempatan sama, Lee Shan Ying menyampaikan bahwa Taiwan sebagai masyarakat maritim menyadari pentingnya integrasi sumber daya di antara berbagai pemangku kepentingan.

Menurutnya, kemitraan internasional menjadi kekuatan penggerak utama dalam menjaga ekosistem laut kawasan Indo-Pasifik.

“Laut tidak mengenal batas, sehingga tanggung jawab untuk melindunginya juga tidak seharusnya dibatasi oleh batas wilayah,” kata Lee.

Baca juga: Kumpulkan 2 Ton Lebih Sampah Laut, 10 Nelayan Terima Penghargaan dan Bantuan dari Gubernur Syamsuar

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LSM/Figur
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Pemerintah
Uni Eropa Tindak Tegas 'Greenwashing' Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Uni Eropa Tindak Tegas "Greenwashing" Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Pemerintah
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Pemerintah
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Pemerintah
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Pemerintah
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
Pemerintah
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Pemerintah
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
LSM/Figur
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
Pemerintah
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Pemerintah
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
LSM/Figur
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
Pemerintah
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
LSM/Figur
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau