Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Aneh: Hiu Paus Muda Makin Sering Terdampar di Indonesia, Naik Lima Kali Lipat Sejak 2020

Kompas.com, 5 November 2025, 13:33 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Editor

KOMPAS.com - Riset yang dilakukan sejumlah lembaga pemerintah dan Konservasi Indonesia menemukan peningkatan fenomena hiu paus (Rhincodon typus) terdampar di Indonesia yang didominasi satwa yang berusia muda.

Focal Species Conservation Senior Manager Konservasi Indonesia Iqbal Herwata di Jakarta, Rabu, menjelaskan bahwa studi kerja sama dengan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), lembaga pendidikan dari Universitas Indonesia dan Universitas Diponegoro, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta Elasmobranch Institute Indonesia itu telah diterbitkan di jurnal Scientific Reports.

"Dalam analisis temporal atau berkala, kami juga menemukan adanya peningkatan tajam dalam jumlah kasus keterdamparan sejak 2020, dengan rata-rata kenaikan sekitar dua kasus per tahun. Sebelum 2020, Indonesia mencatatkan sekitar empat kasus keterdamparan per tahun, namun angka ini melesat menjadi 22 kasus per tahun setelahnya," kata Iqbal.

Studi itu mengidentifikasi tren dan pola kejadian keterdamparan hiu paus di Indonesia periode 2011-2023. Temuan utama dalam studi ini adalah tingginya jumlah kejadian keterdamparan yang tercatat dalam kurun waktu 12 tahun penelitian.

Hingga saat ini telah terindikasi 115 kejadian keterdamparan yang melibatkan 127 individu hiu paus yang tersebar di 23 provinsi di Indonesia. Angka itu melampaui laporan keterdamparan global sebelumnya.

Iqbal memaparkan lebih dari 70 persen individu terdampar adalah hiu paus muda atau juvenil berukuran antara empat hingga tujuh meter, yang merupakan kelompok penting bagi pemulihan populasi.

Fenomena itu menunjukkan adanya kecenderungan memprihatinkan, terutama karena juvenil adalah tahap vital dalam siklus hidup spesies tersebut, dan sangat krusial bagi keberlanjutan populasi hiu paus di wilayah regional Indo-Pasifik.

Lebih lanjut, Iqbal mengatakan studi itu juga mengungkap adanya pola signifikan terkait keterdamparan hiu paus yang dipengaruhi kuat oleh faktor oseanografi.

Salah satu temuan penting menunjukkan bahwa banyak kasus keterdamparan terjadi pada saat musim tenggara dan transisi pada periode Juni-November, periode yang bertepatan dengan peristiwa upwelling atau perubahan kondisi penurunan suhu permukaan laut dan peningkatan produktivitas laut, yang memengaruhi pergerakan dan distribusi hiu paus.

Baca juga: Laut Asam Melemahkan Gigi Hiu, Ancaman Baru bagi Predator Puncak

Berdasarkan data penelusuran pergerakan hiu paus yang bermigrasi ke wilayah selatan Jawa dari berbagai lokasi seperti Teluk Saleh di Nusa Tenggara Barat, Australia Barat, dan Kepulauan Christmas di Australia menghadapi tekanan atau ancaman tertentu, yang pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya insiden keterdamparan.

Sementara itu, fakta menarik lainnya dari studi ini adalah sebagian besar hiu paus di Indonesia dilaporkan terdampar dalam kondisi masih hidup, dengan total 52 kasus. Kondisi itu lebih sering terjadi dibandingkan hiu paus yang ditemukan baru mati, yang tercatat dalam 46 kasus.

Peneliti BRIN, Fahmi mengatakan temuan itu memberi gambaran jelas tentang kondisi hiu paus di Indonesia sebagai kawasan penting bagi kelangsungan hidup juvenil. Peningkatan kasus keterdamparan menjadi alarm serius, baik secara nasional maupun internasional, untuk segera memperkuat langkah-langkah mitigasi.

“Salah satu upaya kunci adalah membangun jaringan respons cepat dengan mengintegrasikan data berbasis komunitas dan media lokal ke dalam literatur ilmiah guna mendukung pendataan hiu paus dunia," ujar Fahmi seperti dikutip Antara.

Dalam pernyataan yang sama, Direktur Konservasi Spesies dan Genetik, Ditjen Pengelolaan Kelautan KKP, Sarmintohadi berpendapat hasil studi itu sangat strategis untuk mendukung perencanaan konservasi nasional.

"Identifikasi titik dan musim rawan keterdamparan memberi dasar ilmiah untuk menyusun Rencana Aksi Nasional Hiu Paus, memperkuat jaringan respons cepat, serta mengintegrasikan mitigasi ancaman dari tabrakan kapal, pencemaran pesisir, dan interaksi manusia melalui perikanan," ujarnya.

Sarmintohadi menambahkan upaya melindungi hiu paus juvenil di Indonesia adalah investasi bagi keberlanjutan spesies ini. Dengan begitu, Indonesia tidak hanya menjaga kekayaan laut sendiri, tetapi juga berkontribusi pada upaya konservasi hiu paus dunia.

Baca juga: Populasi Hiu Paus Kian Terancam, Dibutuhkan Rencana Aksi Nasional Baru

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
TNFD dan UN SSE Rilis Alat Pelaporan Alam untuk Bursa Saham Global
TNFD dan UN SSE Rilis Alat Pelaporan Alam untuk Bursa Saham Global
Swasta
Krisis Plastik Kian Parah, Raksasa Bisnis Dunia Sepakat Desak Regulasi Baru
Krisis Plastik Kian Parah, Raksasa Bisnis Dunia Sepakat Desak Regulasi Baru
Swasta
Cek Kesehatan Gratis Ungkap, 95 Persen Orang Indonesia Kurang Gerak, 32 Persen Obesitas
Cek Kesehatan Gratis Ungkap, 95 Persen Orang Indonesia Kurang Gerak, 32 Persen Obesitas
Pemerintah
Fenomena Aneh: Hiu Paus Muda Makin Sering Terdampar di Indonesia, Naik Lima Kali Lipat Sejak 2020
Fenomena Aneh: Hiu Paus Muda Makin Sering Terdampar di Indonesia, Naik Lima Kali Lipat Sejak 2020
LSM/Figur
Perempuan Aceh dan Peran Budaya dalam Membangun Citra Tanah Rencong di Dunia
Perempuan Aceh dan Peran Budaya dalam Membangun Citra Tanah Rencong di Dunia
LSM/Figur
Kita Tak Bisa Menghindar Lagi, Suhu Bumi Naik Minimal 2,3 Derajat Celsius
Kita Tak Bisa Menghindar Lagi, Suhu Bumi Naik Minimal 2,3 Derajat Celsius
Pemerintah
Menhut Janjikan Pengakuan 1,4 Juta Ha Hutan Adat di Forum Internasional
Menhut Janjikan Pengakuan 1,4 Juta Ha Hutan Adat di Forum Internasional
Pemerintah
36 Tambang Ilegal di Merapi Ditindak, Kemenhut Siap Pulihkan Ekosistem
36 Tambang Ilegal di Merapi Ditindak, Kemenhut Siap Pulihkan Ekosistem
Pemerintah
Lestarikan Lagi Tenunan Berpewarna Alami, BCA Libatkan 32 Penenun Songket Melayu
Lestarikan Lagi Tenunan Berpewarna Alami, BCA Libatkan 32 Penenun Songket Melayu
Swasta
COP 30: Dagang Karbon Kuno dan Terbukti Gagal, Indonesia Perlu Strategi Baru
COP 30: Dagang Karbon Kuno dan Terbukti Gagal, Indonesia Perlu Strategi Baru
LSM/Figur
Pemerintah Dinilai Punya Skema Pendanaan untuk Pensiunkan PLTU
Pemerintah Dinilai Punya Skema Pendanaan untuk Pensiunkan PLTU
LSM/Figur
Atasi Batu Sandungan Emisi Sektor Energi, Pensiunkan PLTU Jadi Solusi
Atasi Batu Sandungan Emisi Sektor Energi, Pensiunkan PLTU Jadi Solusi
LSM/Figur
Kemenhut: Perambahan Ilegal Habitat Gajah di TN Kerinci Seblat Capai 4 Ha
Kemenhut: Perambahan Ilegal Habitat Gajah di TN Kerinci Seblat Capai 4 Ha
Pemerintah
Menyelamatkan Burung Laut, Menyelamatkan Lautan
Menyelamatkan Burung Laut, Menyelamatkan Lautan
LSM/Figur
Kota Global Butuh 105 Miliar Dollar AS untuk Pendanaan Proyek Iklim
Kota Global Butuh 105 Miliar Dollar AS untuk Pendanaan Proyek Iklim
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau