Penelitian ini dilakukan di hutan yang dilindungi Pemerintah Provinsi Aceh. Berbeda dengan taman nasional, wilayah ini mendapat sumber daya yang jauh lebih sedikit.
Namun, hasilnya justru luar biasa. Kamera trap yang dipasang tim Figel menghasilkan jumlah foto tiga kali lipat dibanding survei sebelumnya di wilayah Sumatra lainnya.
Hanya tiga survei sebelumnya, semuanya di taman nasional, yang berhasil mendokumentasikan lebih dari 10 harimau dalam satu survei. Oleh sebab itu, temuan 27 individu ini menjadi harapan besar.
"Berkat kerja pemerintah, masyarakat Aceh dan Gayo, donor, serta peneliti, Leuser mempertahankan hutan dataran rendah dan perbukitan yang menjadi tempat dengan kepadatan mangsa tertinggi. Kelestarian habitat dan mangsa adalah alasan utama temuan ini," jelas Figel.
Baca juga:
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya