KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengangkut 116 ton sampah di Pasar Cimanggis, Tangerang Selatan, Kamis (18/12/2025), imbas penutupan TPA Cipeucang karena penataan dan normalisasi saluran air kali.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, pengangkutan sampah dilakukan setelah warga melaporkan tumpukan sampah yang menggunung hingga mendekati atap bangunan pasar.
Baca juga:
Alhasil, bau menyengat menyeruak ke area sekitarnya dan mengganggu aktivitas pedagang dan masyarakat.
“Kami merespons cepat aduan warga dengan memastikan pengangkutan sampah dan penataan lokasi berjalan. Ke depan, KLH mendorong penguatan sistem penampungan dan pengawasan agar persoalan sampah di pasar dapat dikendalikan secara berkelanjutan,” kata Hanif dalam keterangannya, Kamis (18/12/2025).
Kondisi sampah di TPA Cipeucang yang menutup aliran air sehingga sering terjadi banjir yang berdampak langsung ke warga sekitar, Senin (8/12/2025).Dia menambahkan, KLH mengerahkan petugas gabungan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan dan dinas pasar untuk mengangkut sampah sejak Rabu (17/12/2025) malam hingga esok harinya.
Sampah itu berasal dari aktivitas pasar dan masyarakat sekitar. Area yang sebelumnya dipenuhi tumpukan saat ini mulai dibersihkan secara bertahap.
"Sebagai langkah lanjutan, KLH melakukan pengerasan lokasi dan menyiapkan kontainer sebagai tempat penampungan sementara," tutur Hanif.
Selain itu, pihaknya menempatkan amrol atau truk pengangkut sampah dengan sistem hidrolik guna memastikan limbah pasar tertangani dengan baik dan tak lagi menumpuk.
Pihaknya juga meminta pembentukan satuan tugas (satgas) di titik rawan pembuangan ilegal untuk menjaga kebersihan pasar secara konsisten.
Baca juga:
Kondisi sampah di Kolong Flyover Ciputat, masih ditutupi terpal tetapi sebagian sisinya mulai terbuka, Selasa (16/12/2025).Sebagai solusi sementara, kata Hanif, timbulan sampah dialihkan ke 54 TPS3R dengan kapasitas 99 ton per hari, serta dua TPST dengan kapasitas 14 ton per hari sehingga layanan persampahan tetap berjalan.
“Kami akan mengawal tindak lanjut di lapangan dan memastikan pengelolaan sampah berjalan sesuai ketentuan, dengan melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat,” jelas Hanif.
Baca juga: Pertamina Salurkan Bantuan untukUrban Farming dan Pengelolaan Sampah Senilai Rp 6,5 Miliar
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie menyampaikan tersendatnya pengangkutan sampah disebabkan TPA Cipeucang sedang menjalani perbaikan dan penataan konstruksi, khususnya di area landfill 3.
"TPA Cipeucang sedang dalam tahap perbaikan dan penataan konstruksi dan timbunan sampahnya sehingga memang dalam beberapa hari belakangan sampah tidak dapat masuk dulu,” ujar Benyamin saat dikonfirmasi, Minggu (14/12/2025).
Ia menyebutkan, perbaikan landfill 3 ditargetkan rampung pada akhir Desember 2025 sehingga TPA Cipeucang dapat kembali menerima sampah dari seluruh wilayah Tangerang Selatan.
Selain penanganan jangka pendek, Pemerintah Kota Tangerang Selatan menyiapkan solusi jangka panjang melalui proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).
“PSEL sudah kami ajukan peminatannya dan masih menunggu tahap berikutnya dari KLH,” ucap Benyamin.
Pemkot juga berencana membangun fasilitas Material Recovery Facility (MRF) di TPA Cipeucang pada awal 2026 sebagai solusi jangka menengah.
Baca juga: RI Bergantung Infrastruktur Informal untuk Pengumpulan Sampah
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya