KOMPAS.com – Unit usaha Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas di Riau (PT Arara Abadi dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk) menerima kunjungan puluhan pelajar Jepang, terdiri dari siswa sekolah menengah atas dan mahasiswa jurusan forestry management dan agrikultur (3/8/2023).
Kunjungan bertujuan menjadi wadah kolaborasi untuk memberikan pemahaman lebih komprehensif tentang industri kehutanan dan pulp and paper kepada generasi muda Jepang.
Selama kunjungan, pelajar diberi kesempatan melihat langsung berbagai area operasional, mulai dari plantation, fire management, program pemberdayaan masyarakat, proses produksi di pabrik, R&D dan Nursery sampai dengan upaya restorasi.
Yu Yamazaki, Manager of Sustainability and Corporate Communications APP region Jepang, mengungkapkan, "Kedepan, pelajar ini adalah pemimpin di masa yang akan datang. Saya percaya mereka dapat memberikan dampak positif terhadap bisnis antara Jepang dan Indonesia."
"Faktanya, beberapa di antara mereka telah menunjukkan ketertarikan yang mendalam terhadap Indonesia, bahkan ada yang fasih berbahasa Indonesia," tambahnya.
Baca juga: Jaga Warisan Alam Sanur, Danamon Gelar Konservasi Terumbu Karang
Salah satu tenaga pendidik, Yoshikazu Tatemoto, menambahkan, "kunjungan ini penting untuk menambah pengalaman dan pengetahuan pelajar tentang bagaimana kertas diproduksi dan upaya konservasi yang diterapkan perusahaan."
"Mahasiswa kami memilih untuk datang kesini karena sesuai dengan jurusan mereka, salah satunya forestry. Sementara para siswa sekolah menengah atas ingin mengetahui bagaimana kertas itu dibuat," jelasnya.
Salah satunya Moka Haruki menyampaikan, kegiatan ini menjadi sebuah kesempatan berharga karena selama ini dirinya tidak tahu bagaimana kertas dibuat. "Dengan kunjungan ini, saya dapat melihat langsung bagaimana kertas yang saya gunakan sehari-hari diproduksi," ungkapnya.
Eri Furihata, mahasiswa Jepang juga mengungkapkan hal senada. "Dengan mengetahui bagaimana kertas yang biasa saya gunakan di Jepang diproduksi, saya merasa bahwa ini adalah kertas terbaik," ujarnya.
"Bukan hanya proses pembuatannya, saya juga dapat belajar tentang berbagai aktivitas konservasi dan tanggung jawab sosial perusahaan," tambahnya.
Baca juga: AS Janjikan Rp 749 Miliar Dukung Upaya Iklim dan Konservasi Indonesia
Kunjungan diakhiri dengan penanaman spesies pohon lokal di kawasan Tahura Sultan Syarif Hasyim, Riau, yang dalam dua tahun terakhir menjadi lokasi restorasi hutan kerja sama antara Dinas Kehutanan Provinsi Riau dengan Yayasan Belantara dan APP Sinar Mas.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya