Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Sedyatmo, Etalase Indonesia Menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta Kini Tampil Panoramik

Kompas.com - 06/08/2023, 11:48 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ruas Jalan Tol Sedyatmo dibangun untuk melengkapi kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangerang, Banten.

Jalan tol sepanjang 14,30 kilometer ini memiliki keistimewaan berupa adopsi teknologi konstruksi Cakar Ayam sebagai pondasi jalan.

Teknologi ini ditemukan oleh Prof. DR. Ir. Sedyatmo yang kemudian namanya diabadikan sebagai nama jalan tol yang beroperasi sejak 1987.

Jalan Tol Sedyatmo sebagai akses utama menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi penghubung empat ruas jalan tol yaitu Ruas Tol Cawang-Tomang-Pluit, Cawang-Tanjung Priok-Pluit, Jalantol Lingkar Barat (JORR W1) dan Cengkareng-Batuceper-Kunciran (JORR II).

Baca juga: Mewujudkan Kota Hutan Berkelanjutan IKN Melalui Konsorsium

Keberadannya sangat penting dan krusial dalam mempermudah masyarakat yang ingin menuju bandara Internasional Soekarno-Hatta dan juga menggerakkan pertumbuhan ekonomi kawasan di sekitarnya.

Tol Sedyatmo juga mendapatkan penghargaan sebagai ruas terbaik untuk kategori Jalan Tol di bawah 15 kilometer dari Kementerian PUPR dalam rangka penilaian Jalan Tol Berkelanjutan tahun 2022.

Jasa Marga Metropolitan Tollroad (JMT) selaku pengelola Ruas Tol Sedyatmo, terus mengupayakan peningkatan pelayanan kepada pengguna jalan tol baik di bidang fisik, seperti beautifikasi sepanjang ruas dengan tanaman bougenvaille.

Ruas Jalan Tol Sedyatmo dibangun untuk melengkapi kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangerang, Banten.Jasa Marga Ruas Jalan Tol Sedyatmo dibangun untuk melengkapi kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangerang, Banten.
Tak mengherankan, jika kita melintasi ruas ini akan mendapati panorama visual warna warni memanjakan sejauh mata memandang.

Selain itu, dilakukan juga peningkatan layanan transaksi, layanan lalu lintas dan layanan pemeliharaan.

Peningkatan layanan di bidang transaksi antara lain peningkatan kapasitas transaksi dengan penambahan Oblique Approach Booth (OAB), dan penambahan 11 unit mobile reader untuk mempercepat waktu transaksi, Implementasi dan pengembangan transaksi Single Lane Free Flow (SLFF).

Kemudian mengintegrasikan tarif tol dengan ruas yang dikelola oleh BUJT lain, dan meningkatan kapasitas tansaksi yang terdiri dari 8 Gerbang Tol (GT) dengan gardu operasi sebanyak 63 gardu yang terdiri dari 26 Gardu Tol Otomatis (GTO) Single dan 37 GTO Multi.

Baca juga: Penerapan Konsep ESG dalam Membangun Bisnis Berkelanjutan

Pada bidang layanan lalu lintas dilakukan Peningkatan kegiatan penertiban kendaraan Overload Over Dimensi (ODOL), Penambahan Dynamic Message Sign (DMS) pada akses Pluit dan PIK, Pemasangan 1 speed camera dan 71 CCTV, dan Pemeliharaan sarana keselamatan lalu lintas dengan jumlah kendaraan Operasional sebanyak 10 armada.

Sementara dalam hal layanan konstruksi, dilakukan Pekerjaan Pemeliharaan Periodik (Scrapping, Filling dan Overlay), Pemeliharan Penerangan Jalan Umum (PJU), Pekerjaan Beautifikasi dan Penataan Lansekap diwilayah simpang Susun Penjaringan, Pekerjaan pemeliharaan rambu, Median Concrete Barrier (MCB) Guardrail, Reflector dan pengaman jalan tol, dan Pekerjaan pembuatan tanggul dan saluran.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Tradisi Sasi: Cerita, Realita, dan Harapannya untuk Konservasi
Tradisi Sasi: Cerita, Realita, dan Harapannya untuk Konservasi
LSM/Figur
Guru Besar IPB: Revisi PP 24/2021 Harus Dijalankan dengan Hati-hati
Guru Besar IPB: Revisi PP 24/2021 Harus Dijalankan dengan Hati-hati
LSM/Figur
Belasan Tahun Dirawat, Orang Utan Mungky dan Dodo Kini Kembali ke Hutannya
Belasan Tahun Dirawat, Orang Utan Mungky dan Dodo Kini Kembali ke Hutannya
LSM/Figur
Celios Dorong 23 Ribu Desa Jadi Basis Pangan Restoratif, Kurangi Ketergantungan Beras
Celios Dorong 23 Ribu Desa Jadi Basis Pangan Restoratif, Kurangi Ketergantungan Beras
LSM/Figur
Krisis Iklim: Petani Berjaket dan Gembol Es Batu, Meninggal karena Panas Ekstrem
Krisis Iklim: Petani Berjaket dan Gembol Es Batu, Meninggal karena Panas Ekstrem
LSM/Figur
Celios: Terlalu Beras, Kebijakan Pangan Kita Berisiko Hiperinflasi
Celios: Terlalu Beras, Kebijakan Pangan Kita Berisiko Hiperinflasi
LSM/Figur
KLH Perluas Perdagangan Karbon Global, Gandeng Global Carbon Council dan Plan Vivo
KLH Perluas Perdagangan Karbon Global, Gandeng Global Carbon Council dan Plan Vivo
Pemerintah
Penggunaan Pupuk Kimia Tinggi, Tanda Pertanian Indonesia Belum Berkelanjutan
Penggunaan Pupuk Kimia Tinggi, Tanda Pertanian Indonesia Belum Berkelanjutan
LSM/Figur
Populasi Hiu Paus Kian Terancam, Dibutuhkan Rencana Aksi Nasional Baru
Populasi Hiu Paus Kian Terancam, Dibutuhkan Rencana Aksi Nasional Baru
Pemerintah
Energi Bersih Diperkirakan Gantikan 75 Persen Kebutuhan Bahan Bakar Fosil
Energi Bersih Diperkirakan Gantikan 75 Persen Kebutuhan Bahan Bakar Fosil
Pemerintah
Setelah 20 Tahun, WTO Resmi Larang Subsidi Perikanan Ilegal dan Merusak
Setelah 20 Tahun, WTO Resmi Larang Subsidi Perikanan Ilegal dan Merusak
Pemerintah
Menteri LH: Tanggul Beton di Cilincing Kantongi Persetujuan Lingkungan
Menteri LH: Tanggul Beton di Cilincing Kantongi Persetujuan Lingkungan
Pemerintah
Asia Tenggara Kini Jadi Magnet Hijau, Banjir Dana Iklim
Asia Tenggara Kini Jadi Magnet Hijau, Banjir Dana Iklim
Swasta
Lewat SuperSUN, PLN Hadirkan Energi Terbarukan untuk Dukung Pemerataan Akses Teknologi Pembelajaran di Maluku Utara
Lewat SuperSUN, PLN Hadirkan Energi Terbarukan untuk Dukung Pemerataan Akses Teknologi Pembelajaran di Maluku Utara
BUMN
ITDC Perkuat Konservasi Kawasan KEK Mandalika melalui Penanaman Mangrove
ITDC Perkuat Konservasi Kawasan KEK Mandalika melalui Penanaman Mangrove
BUMN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau