Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciptakan Habitat Udang, 7.200 Bibit Mangrove Ditanam di Pantai Bangka

Kompas.com - 14/10/2023, 06:00 WIB
Heru Dahnur ,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Ribuan pohon mangrove ditanam untuk memulihkan ekosistem bekas penambangan di lintas timur Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (13/10/2023).

Penanaman mangrove yang diinisiasi humas Polda Bangka Belitung bertujuan untuk penghijauan dan menumbuhkan sumber perekonomian masyarakat.

"Mangrove memiliki banyak manfaat, untuk penghijauan dan mencegah abrasi juga menjadi ekosistem ikan, udang dan kepiting. Apalagi kawasan ini dulunya bekas penambangan dan terjangkau pasang air laut," kata Wakil Kepala Polda Bangka Belitung Brigjen Sugeng Suprijanto seusai penanaman mangrove di lintas timur Desa Rebo, Bangka.

Sebanyak 7.200 bibit mangrove ditanam dalam rangkaian kegiatan ulang tahun ke-72 humas kepolisian di Bangka Belitung.

Baca juga: Mangrove Dapat Memitigasi dan Adaptasi Dampak Buruk El Nino

Sebagian besar bibit pohon mangrove ditanam di kawasan lintas timur Bangka karena merupakan jalur strategis sekaligus daerah pengembangan wisata.

Sugeng menuturkan, kepolisian tidak hanya berperan dalam penindakan dan proses hukum, tapi juga terlibat aktif dalam pelestarian lingkungan.

Salah satunya dilakukan dengan penanaman ribuan bibit mangrove.

"Mangrove di Bangka belitung merupakan faktor pendorong pertumbuhan ekonomi nasional karena wilayah kita yang memiliki garis pantai yang panjang. Namun, kita juga harus menyadari bahwa wilayah pesisir seringkali rentan terhadap berbagai tantangan, termasuk erosi pantai, banjir, dan perubahan iklim,” ujar Sugeng.

Sebagaimana diketahui, mangrove memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan alam. Fungsi mangrove dalam menahan erosi pantai, menyaring polusi, serta menyediakan tempat hidup dan berkembang bagi berbagai jenis fauna laut.

"Setelah penanaman bibit pohon mangrove ini, siapa pun yang masih melakukan kegiatan pertambangan ilegal di kawasan hutan lindung, tempat wisata, dan lahan yang berpotensi terjadinya konflik sosial masyarakat akan kita tindak bersama," pungkas Sugeng.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com