Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/01/2024, 07:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 03, Mahfud MD mengatakan kerusakan hutan (deforestasi) di Indonesia yang terjadi dalam masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih luas dari wilayah Korea Selatan (Korsel). 

Menurutnya, dalam 10 tahun terakhir, angka deforestasi yang terjadi di kawasan hutan Indonesia sudah mencapai 12,5 juta hektar.

Ia menggambarkan luas area 12,5 juta hektar deforestasi hutan tersebut setara dengan 23 kali luas Pulau Madura, bahkan lebih besar dari luas wilayah Korea Selatan.

Baca juga: Bangun IKN Nusantara, Pemerintah Janji Tak Ada Lagi Deforestasi

"Itu jauh lebih luas dari Korea Selatan dan 23 kali luasnya Pulau Madura dimana saya tinggal. Ini deforestasi 10 tahun," ungkap Mahfud dalam Debat Cawapres 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024).

Mahfud menilai salah satu penyebab utama dari deforestasi hutan yamg masif adalah masih adanya aktivitas tambah ilegal. 

"Saya mencatat juga tambang ilegal 2.500 Izin Usaha Pertambangan (IUP), tapi juga ada yang lebih dari itu. Dalam 10 tahun terakhir terjadi deforestasi hutan 12,5 (juta) hektar hutan kita," ujar Mahfud 

Sebagai Menkopolhukam, Mahfud pun mengaku tak bisa berbuat banyak membereskan masalah ini di lapangan.

Baca juga: 4,1 Juta Hektar Kawasan Hutan Akan Diredistribusi

Bahkan menurutnya pemerintah bahkan kesulitan mencabut IUP tambang yang bermasalah karena rupanya banyak didukung mafia, termasuk dari oknum aparat.

"Cabut aja IUP-nya, mencabut IUP banyak mafianya. Saya sudah mengirim tim ke lapangan ditolak, sudah putusan MK,"tambah Mahfud. 

"Bahkan KPK seminggu lalu mengatakan pertambangan di Indonesia banyak yang ilegal dan itu di-backing oleh aparat dan pejabat," kata dia lagi.

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com