Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1,9 Juta Penduduk RI Buta Aksara, Turun Signifikan dari 2022

Kompas.com - 03/10/2024, 16:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Angka buta aksara penduduk Indonesia yang berusia 15-59 tercatat 1.958.659 orang alias 1,08 persen dari total penduduk pada 2023 menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susesnas).

Angka tersebut turun bila dibandingkan tahun 2022 yakni 2.850.851 orang alias 1,51 persen dari total penduduk.

Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Baharudin mengatakan, penurunan pada 2023 cukup tinggi bila dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca juga: Kemendikbud Targetkan Angka Buta Aksara Turun 0,4 Persen pada 2030

Hal tersebut disampaikan Baharudin dalam Peringatan Hari Aksara Internasional Tingkat Nasional Tahun 2024 di Jakarta, Jumat (27/9/2024).

"Indonesia akan terus konsisten melaksanakan puncak peringatan Hari Aksara Internasional tingkat nasional ini," sebagaimana dilansir Antara.

Dia menambahkan pemerintah terus berkomitmen terhadap program-program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), salah satunya pemberantasan buta huruf.

"Serta peningkatan literasi, numerasi di semua jenis jenjang dan jalur pendidikan, termasuk untuk pendidikan masyarakat dan pendidikan khusus,” ujarnya.

Baca juga: Kemendikbud Upayakan Berantas Masalah Buta Aksara, Ini Strateginya

Dia menyebutkan, angka buta aksara bisa turun signifikan dikarenakan sederet strategi yang diinisiasi Kemendikbudristek yang diimplementasikan secara berkesinambungan dari pusat hingga daerah.

Salah satu strateginya adalah pengembangan kurikulum dan modul pembelajaran pendidikan keaksaraan.

Hal tersebut mencakup keaksaraan dasar dan keaksaraan lanjutan, verifikasi sasaran dan pendampingan pelaksanaan program pembelajaran, serta pemberian bantuan pemerintah pendidikan keaksaraan.

Baca juga: 7 Agenda Akhir Pekan di Jakarta, Ada Bazar Kerajinan Tangan dan Pameran Aksara Jawa 

Baharudin menuturkan, pihaknya juga secara khusus melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah untuk percepatan penuntasan buta aksara di sejumlah wilayah kantong buta aksara.

Dia menambahkan, kementerian juga telah melakukan berbagai upaya guna meningkatkan literasi masyarakat, khususnya peserta didik.

Kemendikbudristek juga terus melakukan peningkatan dan penguatan sarana serta layanan dan kegiatan literasi, seperti taman bacaan masyarakat (TBM) di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dan Lembaga TBM Mandiri.

Baca juga: Batu Bertuliskan Aksara Kuno Ditemukan Warga di Magetan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau