JAKARTA, KOMPAS.com - Ternyata, hingga 2022, baru ada 60 gedung di Indonesia yang mendapat sertifikat bangunan hijau atau memenuhi kriteria greenship dari Green Building Council Indonesia (GBCI).
Gedung ini mencakup bangunan rendah (low rise), sedang (mid rise), dan tinggi (high rise).
Sementara total jumlah gedung bangunan tinggi di ibu kota Indonesia ini menurut catatan Council on Tall Buildings and Urban Habitat (CTBUH) sebanyak 184.
Baca juga: Proyek Bangunan Hijau BSD City Dikunjungi Pejabat Departemen Energi AS
Gedung-gedung tersebut meliputi 134 gedung dengan ketinggian 150 meter lebih, 49 gedung dengan ketinggian di atas 200 meter, dan 1 gedung supertall atau mengangkasa lebih dari 300 meter.
Dari ke-60 gedung yang telah mendapat sertifikat bangunan hijau, hanya 22 gedung yang mencetak rating platinum alias skor greenship tertinggi, 35 gedung mendapat rating gold, dan tiga gedung dengan rating silver.
Greenship sendiri merupakan produk sistem rating yang dikeluarkan oleh organisasi non-profit GBCI.
International and Government Relations Directors GBCI Tiyok Prasetyo Adi menuturkan, sistem ini dipersiapkan dan disusun dengan mempertimbangkan kondisi, karakter alam serta peraturan dan standar yang berlaku di Indonesia.
"Greenship disusun dengan melibatkan para pelaku sektor bangunan yang ahli dibidangnya, seperti arsitek, industri bangunan, teknisi mekanikal elektrikal, desainer interior, arsitek lansekap dan lainnya," ujar Tiyok kepada Kompas.com, Selasa (7/3/2023).
Dalam melaksanakan administrasi dan verifikasi sertifikasi bangunan hijau di Indonesia, GBCI menunjuk PT Sertifikasi Bangunan Hijau (SBH).
SBH-lah yang melakukan seluruh proses administrasi, baik dalam proses verifikasi dan evaluasi proyek-proyek yang terdaftar pada GBCI untuk menentukan apakah proyek tersebut memenuhi standar tolok ukur greenship.
Adapun 22 gedung dengan rating platinum sebagai berikut:
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya