Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RILIS BIZ

Adaptasi Sistem Ekonomi Sirkular dalam Proses Produksi, Hokben bersama Boolet Daur Ulang Sumpit Sekali Pakai

Kompas.com, 31 Maret 2023, 18:32 WIB
Siti Sahana Aqesya,
ADW

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Saat ini, sebagian besar masyarakat Indonesia masih mengadopsi sistem ekonomi linear. Sistem ini membuat siklus produk yang beredar menjadi beli-gunakan-buang atau sekali pakai. Alhasil, produk yang dibuang menumpuk menjadi sampah dan berlabuh di tempat pembuangan akhir (TPA).

Indonesia sendiri diperkirakan menghasilkan lebih dari 190.000 ton sampah setiap hari. Adapun salah satu TPA terbesar, Bantar Gebang, bisa menampung lebih dari 1.200 muatan truk per hari.

Angka fantastis tersebut memicu evaluasi. Masyarakat sudah mulai harus memikirkan langkah untuk mengurangi jumlah sampah yang berlabuh di TPA. Sebab, apabila produksi sampah terus berlanjut hingga melebihi kapasitas TPA, dampaknya besar bagi lingkungan.

Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah beralih dari sistem ekonomi linear dan menerapkan sistem ekonomi sirkular. Pada sistem ini, proses produksi dan konsumsi dilakukan secara berkelanjutan. Jadi, produk yang dihasilkan selalu diperpanjang dengan penggunaan kembali atau daur ulang.

Baca juga: Riwayat Ekonomi Sirkular, Ada Target Zero Waste

Bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) ke-38 perusahaan, jenama food and beverages (FnB), Hokben, berkolaborasi dengan startup berlandaskan ekonomi sirkular Boolet untuk menjadi bagian dari solusi penumpukan sampah di Indonesia.

Adapun kerja sama tersebut dilakukan dengan mengolah kembali sumpit sekali pakai menjadi bahan yang berkelanjutan. Penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) pun telah dilakukan dengan perjanjian pengolahan 30 ton sampah sumpit sekali pakai dari Hokben dalam waktu satu tahun.

Operational Director Hokben Sugiri Willim mengatakan, pihaknya senang bisa berkolaborasi dengan Boolet dalam pengelolaan sampah sekali pakai untuk lingkungan. Hal ini juga sejalan dengan tujuan perusahaan, yakni bring goodness to nourish people.

“Hokben akan terus berupaya untuk menciptakan nilai tambah bagi masyarakat melalui inovasi dan teknologi. Salah satunya, dengan kolaborasi (yang sedang dijalankan perusahaan) yang juga merupakan wujud kepedulian kami terhadap lingkungan,” ujar Sugiri dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (31/3/2023).

Baca juga: Kolaborasi Hokben dan Tupperware untuk Kurangi Wadah Plastik Sekali Pakai

Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa pengolahan kembali sumpit dimulai dengan mengumpulkan sumpit bekas berbahan bambu dan kayu dan mengalihkannya dari TPA. Lalu, seluruh sumpit akan melewati proses pencucian dan sterilisasi.

Selanjutnya, sumpit bekas yang sudah bersih akan diproses dengan mesin pres hidrolik sehingga menjadi bahan baku baru.

Bahan baku tersebut akan diolah menjadi produk rumah tangga trendi yang ramah lingkungan, seperti tatakan gelas, gantungan kunci, mainan anak, dan dudukan handphone (hp). Adapun untuk menciptakan produk ini, Hokben juga bekerja sama dengan perajin lokal.

“Kami juga mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi mengurangi sampah sumpit dengan memberikan sumpit yang telah dicuci ke gerai Hokben terdekat. Kami berharap, dengan hal kecil seperti sumpit, masyarakat Indonesia bisa bahu-membahu menjaga Bumi,” tutur Sugiri.

Selain menaruh perhatian pada lingkungan, Hokben juga mengadakan kegiatan kemanusiaan sebagai bentuk syukur atas HUT ke-38 perusahaan.

Baca juga: 8 Fakta Menarik Soal HokBen, Restoran ala Jepang Asli Indonesia

Kegiatan tersebut digelar dengan buka puasa bersama 1.900 anak yatim dan duafa dari 38 panti asuhan yang tersebar di 35 kota di wilayah Pulau Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.

Hadirkan promo Bento Ramadan

General Manager Marketing Hokben Fransisca Lucky mengatakan, selama 38 tahun berdiri, Hokben telah menyatukan cita rasa para pelanggan dengan beragam menu yang disajikan.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Pemerintah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pemerintah
Climate Policy: Pangkas Emisi Tak Cukup dengan Jualan Karbon
Climate Policy: Pangkas Emisi Tak Cukup dengan Jualan Karbon
LSM/Figur
COP30: Peta Jalan untuk Hentikan Iklan Bahan Bakar Fosil Disepakati
COP30: Peta Jalan untuk Hentikan Iklan Bahan Bakar Fosil Disepakati
Pemerintah
Ciptakan Lingkungan Kerja yang Bahagiakan Pegawainya, PLN Raih Sertifikasi Great Place to Work 2025
Ciptakan Lingkungan Kerja yang Bahagiakan Pegawainya, PLN Raih Sertifikasi Great Place to Work 2025
BUMN
Perusahaan Terbesar Dunia Lanjutkan Target Nol-Bersih Usai Sempat Berhenti
Perusahaan Terbesar Dunia Lanjutkan Target Nol-Bersih Usai Sempat Berhenti
Swasta
Hadapi 'Triple Planetary Crisis', Uni Eropa Gandeng ASEAN Lestarikan Hutan Mangrove
Hadapi "Triple Planetary Crisis", Uni Eropa Gandeng ASEAN Lestarikan Hutan Mangrove
LSM/Figur
Permintaan AC Diprediksi Meningkat Tiga Kali Lipat pada Tahun 2050
Permintaan AC Diprediksi Meningkat Tiga Kali Lipat pada Tahun 2050
LSM/Figur
Bappenas Ingatkan Dampak Ekspansi Sawit yang Terlalu Cepat dan Kesampingkan Keberlanjutan
Bappenas Ingatkan Dampak Ekspansi Sawit yang Terlalu Cepat dan Kesampingkan Keberlanjutan
Pemerintah
BRIN Ciptakan Teknologi Ubah Air Kotor Jadi Layak Minum, Jawab Krisis Air di Daerah
BRIN Ciptakan Teknologi Ubah Air Kotor Jadi Layak Minum, Jawab Krisis Air di Daerah
Pemerintah
Bobibos dan Kewajiban Transparansi untuk Inovasi Energi
Bobibos dan Kewajiban Transparansi untuk Inovasi Energi
Pemerintah
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LSM/Figur
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Pemerintah
Uni Eropa Tindak Tegas 'Greenwashing' Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Uni Eropa Tindak Tegas "Greenwashing" Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Pemerintah
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau