KOMPAS.com - Mengajarkan anak untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan bukan hal yang mudah. Pasalnya, ibadah ini dilakukan dengan tidak makan dan minum selama sehari penuh atau lebih kurang 12 jam.
Oleh karena itu, orangtua perlu lebih jeli dalam menerapkan beberapa cara untuk mengajarkan puasa kepada anak. Dengan demikian, anak bisa memahami pentingnya puasa Ramadhan sehingga dapat menumbuhkan nilai positif.
Berikut Kompas.com telah merangkum enam cara yang bisa diterapkan untuk mengajarkan puasa Ramadhan kepada anak sejak dini.
Sebelum mengajak anak langsung berpuasa, sebaiknya kenalkan terlebih dahulu mengenai konsep puasa kepada anak, mulai dari penjelasan, cara, serta manfaat berpuasa. Gunakan kata-kata sederhana yang mudah dipahami anak-anak, seperti dengan cerita nabi.
Baca juga: 6 Tips Ajari Anak Puasa Sejak Dini dari Dokter Spesialis Anak RSA UGM
Dengan begitu, pemahaman puasa akan tertanam dalam pikiran anak sehingga menjadi motivasi awal dirinya mau mencoba berpuasa.
Istilah orangtua adalah teladan bagi anak memang benar adanya. Tak terkecuali soal pendidikan agama, seperti ibadah puasa. Setelah mengenalkan konsep puasa, berikan contoh teladan berpuasa kepada mereka.
Hal tersebut akan semakin meyakinkan anak bahwa puasa adalah ibadah wajib dijalankan bagi umat Islam. Ini karena sesuatu yang diajarkan kepadanya juga diteladani oleh orangtuanya.
Ajari anak berpuasa secara bertahap saat mereka sudah mulai mau mencoba. Contohnya, di awal terapkan berpuasa selama 3 sampai 4 jam. Setelah mereka mulai terbiasa, ajarkan untuk berpuasa setengah hari, yaitu berbuka saat waktu zuhur dan dilanjutkan puasa sampai magrib.
Kemudian, ketika anak sudah siap barulah ajarkan berpuasa penuh sejak waktu subuh sampai magrib.
Baca juga: Anger Management, Mengendalikan Emosi saat Puasa
Dalam mengajarkan anak berpuasa, sebaiknya jangan pernah memaksa mereka untuk berpuasa atau menjalankan puasa penuh. Sebab, paksaan dapat memberikan persepsi negatif kepada anak dan membuatnya trauma.
Biarkan perasaan ingin berpuasa timbul dari diri anak sendiri. Dengan begitu, mereka akan mulai mencoba dan menjalankan puasa tanpa rasa tertekan.
Menyiapkan makanan dan minuman kesukaan anak untuk sahur dan berbuka bisa menjadi motivasi bagi mereka. Anak akan merasa senang dan bersemangat ketika makan dan menganggap puasa adalah kegiatan yang menyenangkan.
Baca juga: Resep Kue Sus Isi Keju Mini, Bisa untuk Takjil Buka Puasa Anak
Anda juga bisa bertanya kepada anak, makanan atau minuman apa yang mereka inginkan untuk sahur dan berbuka.
Cara lain untuk menumbuhkan semangat puasa pada anak adalah memberi apresiasi. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan pujian serta hadiah sederhana.
Dengan demikian, anak akan merasa dirinya hebat dan membuatnya semangat untuk melakukan puasa kembali.
Itulah enam cara mengajarkan anak berpuasa Ramadhan sejak dini. Seperti diketahui, puasa merupakan salah satu ibadah wajib yang harus dijalankan umat Islam.
Mendidik anak untuk mulai mengenal puasa dan mengajarkan berpuasa sejak dini merupakan stimulan yang akan menjadi bekal mereka di masa depan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya