JAKARTA, KOMPAS.com - Perubahan iklim tengah memantik perhatian dunia, termasuk Indonesia. Ancamannya kian hari semakin nyata.
Oleh sebab itu, diperlukan terobosan bangunan rendah karbon atau bahkan nol agar masyarakat bisa bertahan dalam situasi ini.
Sebagaimana dilansir laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Pemerintah sangat serius mewujudkan komitmen net zero emission (NZE) pada tahun 2060.
Bahkan, kalau bisa lebih cepat dari itu. Karenanya, pemerintah tengah menyusun sebuah roadmap (peta jalan) untuk merelisasikan NZE demi menghadapi berbagai tantangan serta risiko perubahan iklim pada masa mendatang.
Salah satunya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mencapai net zero carbon, dengan mengubah sekolah-sekolah di ibu kota masuk kriteria tersebut, contohnya SDN Ragunan 08 Jakarta.
Baca juga: Schneider Indonesia Petik Manfaat dari Sekolah Vokasi
Tidak hanya SDN Ragunan 08, tiga sekolah lain juga mengusung konsep tersebut seperti SDN Duren Sawit 14 Jakarta, SDN Grogol Selatan 09 Jakarta, dan SMAN 96 Jakarta.
Peresmian sekolah-sekolah net zero carbon pertama di Indonesia ini dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada saat itu, atau tepatnya 28 September 2022.
Dilansir dari situs resmi Pemprov DKI Jakarta, sebagian besar kebutuhan energi dipasok dari sumber energi terbarukan saat sekolah net zero carbon beroperasi.
Dengan demikian, emisi karbon yang dihasilkan cenderung minim. Sementara itu, untuk membuat sekolah net zero carbon, Pemprov DKI bekerja sama dengan Green Building Council (GBC) Indonesia.
Pemprov DKI menyatakan, syarat bangunan berkonsep net zero carbon adalah mengoptimalkan desain bangunan agar dapat menurunkan kebutuhan konsumsi energi per tahun serendah mungkin.
View this post on Instagram
Dengan demikian, pasokan energinya memungkinkan bertumpu sepenuhnya pada sistem energi terbarukan (renewable energy).
Sistem energi terbarukan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumsi energi bangunan yang diminimalkan.
Tak berhenti sampai di situ, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta juga akan melanjutkan rehabilitasi sekolah dengan konsep bangunan rendah emisi.
Kepala Disdik DKI Jakarta Nahdiana menuturkan, jajarannya kini tengah melakukan manajemen konstruksi atau merencanakan rehab sekolah-sekolah di Ibu Kota.
"Saat ini memang proses pembangunan, sedang manajemen konstruksi ya. Nanti kami akan teruskan konsep net zero (carbon) ini," tutur Nahdianaa, Jumat (10/2/2023).
Dalam kesempatan itu, Nahdiana belum mengungkapkan sekolah mana saja yang bakal direhabilitasi.
Menurut dia, sekolah yang bakal direhabilitasi akan disesuaikan dengan hasil manajemen konstruksi tersebut.
Nahdiana menyebutkan, hasil manajemen konstruksi akan diumumkan dalam kesempatan yang berbeda.
"(Sekolah yang direhabilitasi) tergantung evaluasi dari manajemen konstruksi itu, nanti kami umumkan kok," tutupnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya