Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/04/2023, 17:14 WIB
Nada Zeitalini Arani,
Anissa Dea Widiarini

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berkebun merupakan aktivitas yang tak hanya bisa dilakukan oleh orang dewasa. Orangtua juga bisa mengajarkan berkebun kepada anak sejak dini. Pasalnya, menanam pohon serta merawat tumbuhan merupakan aktivitas seru yang memiliki banyak manfaat untuk anak.

Kemudian, berkebun juga dapat mendorong minat anak untuk beraktivitas di luar ruangan yang bisa membantu mereka mengembangkan keterampilan dan kemampuan motoriknya.

Berikut Kompas.com telah merangkum lima manfaat berkebun bagi anak yang dilansir dari berbagai sumber.

1. Mengajarkan tanggung jawab

Saat berkebun, Anda dapat mengajarkan bentuk tanggung jawab kepada anak untuk merawat tanaman sebagai sesama makhluk hidup. Sebab, anak harus rutin menyiram dan memberi pupuk agar tanaman tumbuh dengan baik.

Baca juga: Tips Berkebun di Bulan Puasa, Cocok untuk Mengisi Waktu Luang

Dengan demikian, akan tumbuh rasa tanggung jawab yang semakin besar pada anak. Perlu diketahui, mengajarkan anak pentingnya bertanggung jawab akan membuat mereka siap menghadapi berbagai aspek kehidupan di masa depan.

2. Menumbuhkan rasa cinta kepada alam

Berkebun merupakan praktik yang lebih efektif untuk menumbuhkan rasa cinta kepada alam dan lingkungan pada anak. Sebab, di usianya, anak-anak lebih mudah menyerap informasi dan pengetahuan lewat kegiatan yang dilakukan secara langsung ketimbang teori.

Setelah menanam dan merawat tanaman, Anda juga perlu mengingatkan pentingnya tumbuhan dalam kehidupan. Dengan begitu, anak bisa lebih menghargai dan memahami manfaat makhluk hidup sehingga mencintai alam.

Menumbuhkan rasa cinta terhadap alam sejak dini pun penting untuk menumbuhkan kepedulian menjaga lingkungan di masa mendatang. Pasalnya, manusia akan selalu membutuhkan alam untuk bertahan sepanjang hidupnya.

Baca juga: 6 Manfaat Mengajak Anak-anak Berkebun

3. Mendorong minat makan sayur dan buah

Kebiasaan makan sehat biasanya diajarkan orangtua kepada anak sejak dini. Namun, beberapa anak sulit untuk menyukai sayur dan buah-buahan. Nah, Anda bisa mendorong minat mengonsumsi sayur dan buah kepada anak lewat berkebun.

Sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of American Dietetic Association dari TodaysParent, Rabu (22/6/2022) menyebutkan fakta bahwa anak-anak prasekolah cenderung mengonsumsi sayur dan buah dari hasil kebun mereka sendiri dengan porsi lebih banyak jika dibandingkan membeli di pasar.

4. Meningkatkan daya tahan tubuh

Perlu diketahui, berkebun bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak. Kalimat “Berani kotor itu baik”, ternyata benar adanya. Anak-anak yang sering terpapar mikroba sejak dini, terutama pada beberapa tahun pertama kehidupan akan menguatkan sistem imun tubuh.

Baca juga: Apa Manfaat Berkebun untuk Kesehatan?

Kemudian, mengajak anak berkebun di pagi hari juga membuat tubuhnya terpapar sinar matahari yang kaya vitamin D.

5. Membangun kedekatan orangtua dan anak

Tanpa disadari, berkebun juga menjadi waktu yang tepat untuk membangun bonding antara anak dan orangtua. Saat berkebun bersama akan tumbuh kedekatan serta keceriaan. Hal ini akan masuk ke dalam memori anak untuk dikenang olehnya.

Pada saat berkebun, Anda juga bisa sambil berbincang dan mengajarkan berbagai hal kepada anak secara lebih intens.

Itulah lima manfaat mengajarkan anak berkebun sejak dini yang dapat diterapkan orangtua. Sayangnya, sering kali orangtua melarang anak untuk mengikuti aktivitas berkebun karena dianggap kotor dan khawatir menimbulkan penyakit.

Kini, jangan lagi melarang anak ikut berkebun. Justru, berikan mereka motivasi agar tidak takut dan tertarik mencoba berkebun.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kemarau tetapi Hujan, BMKG Minta Petani Cerdas Kelola Air
Kemarau tetapi Hujan, BMKG Minta Petani Cerdas Kelola Air
Pemerintah
Dekarbonisasi Buka Peluang Indonesia Pimpin Industri Semen Hijau
Dekarbonisasi Buka Peluang Indonesia Pimpin Industri Semen Hijau
LSM/Figur
Kisah Perempuan Dayak Melawan Dampak Tambang dengan Cabai
Kisah Perempuan Dayak Melawan Dampak Tambang dengan Cabai
Pemerintah
Ulang Tahun Jakarta, Harapan Anak Muda untuk Kota Ramah Kaki, Hati, dan Paru
Ulang Tahun Jakarta, Harapan Anak Muda untuk Kota Ramah Kaki, Hati, dan Paru
LSM/Figur
KLH Tindak TPA Ilegal, Tersangka Divonis 5 Tahun dan Denda Rp 3 Miliar
KLH Tindak TPA Ilegal, Tersangka Divonis 5 Tahun dan Denda Rp 3 Miliar
Pemerintah
Tambah Usia, Tambah Hijau: Jakarta Bisa Adopsi Hutan Vertikal dan Pajak Karbon Warga
Tambah Usia, Tambah Hijau: Jakarta Bisa Adopsi Hutan Vertikal dan Pajak Karbon Warga
LSM/Figur
Tingkatkan Akses Air Bersih, Germany Brilliant Renovasi Fasilitas Sanitary Masjid Atta’awun
Tingkatkan Akses Air Bersih, Germany Brilliant Renovasi Fasilitas Sanitary Masjid Atta’awun
Swasta
Perubahan Iklim Pangkas Panen Global Meski Petani Sudah Beradaptasi
Perubahan Iklim Pangkas Panen Global Meski Petani Sudah Beradaptasi
LSM/Figur
Cuma 4 dari 30 Perusahaan Tuna Laporkan Tangkapan, Bahayakan Keberlanjutan
Cuma 4 dari 30 Perusahaan Tuna Laporkan Tangkapan, Bahayakan Keberlanjutan
LSM/Figur
Isu Emisi Karbon Tenggelam
Isu Emisi Karbon Tenggelam
Pemerintah
Lahan Bekas Tambang Solusi Pembiayaan Pembangunan PLTS
Lahan Bekas Tambang Solusi Pembiayaan Pembangunan PLTS
LSM/Figur
Viral Busa Muncul di Kanal Banjir Timur Jakut, DLH DKI Cek Sampel Air
Viral Busa Muncul di Kanal Banjir Timur Jakut, DLH DKI Cek Sampel Air
Pemerintah
Bioteknologi Kurangi Emisi Pertanian, Selamatkan 231 Juta Hektar Lahan
Bioteknologi Kurangi Emisi Pertanian, Selamatkan 231 Juta Hektar Lahan
LSM/Figur
Terancam Punah, Kakatua Jambul Kuning Pulau Moyo Dipantau dengan Camera Trap
Terancam Punah, Kakatua Jambul Kuning Pulau Moyo Dipantau dengan Camera Trap
Pemerintah
Mengurai Jejak Pohon, Begini Kiprah 2 Perempuan Peneliti di Garis Depan Forensik Kayu Indonesia
Mengurai Jejak Pohon, Begini Kiprah 2 Perempuan Peneliti di Garis Depan Forensik Kayu Indonesia
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau