JAKARTA, KOMPAS.com - Pabrik Mono Sodium Glutamat (MSG) mengolah limbah bahan pembuatan vetsin atau micin yang juga dikenal sebagai penguat rasa menjadi pupuk organik.
Sekretaris Jenderal Perkumpulan Pabrik Mononatrium Glutamat dan Asam Glutamat Indonesia (P2MI) Rida Atmiyanti mengatakan hal itu kepada Kompas.com di sela-sela acara "Cinta Pakai Micin, Why Not", Senin (17/4/2923), di Jakarta.
"Bahan baku vetsin adalah sari tetes tebu," tutur Rida yang juga Head of Stake Holder Relations Sasa.
Produksi pupuk organik dari limbah cair pembuatan vetsin Sasa ada sejak 1990 dengan produksi rata-rata mencapai sekitar 700-800 kiloliter per hari.
Baca juga: Inovasi Toyota: Sulap Kotoran Ayam Jadi Bahan Bakar Kendaraan
Sasa menjadikan hasil saringan dari sari tetes tebu pembuatan vetsin atau MSG sebagai bahan samping atau produk samping.
"Bahan ini kami ambil dari pabrik gula," kata Rida.
Selain Sasa, perusahaan MSG Ajinomoto Indonesia juga melakukan hal sama.
"Kami mengubah limbah sejak 2012," ujar Head of Public Relations PT Ajinomoto Indonesia Grant Senjaya dalam kesempatan tersebut.
Bahan samping itu, oleh Ajinomoto dijadikan pupuk cair untuk tanah dan pupuk daun.
Grant mengeklaim, hasil pupuk organik dari limbah tetes tebu terbilang baik.
"Kami selalu kehabisan pupuk organik itu karena banyak petani yang berminat," imbuh Grant.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya