Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelindo Berangkatkan 500 Pemudik Pulang ke Kampung Halamannya, Gratis!

Kompas.com, 18 April 2023, 15:00 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Group menggelar mudik gratis Lebaran 2023, mendukung program mudik gratis Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tahun ini, tersedia kuota 7.300 penumpang dengan rincian 3.650 pergi dan 3.650 pulang.

Pendaftaran program bertagline 'Mudik Dinanti, Mudik di Hati Bersama BUMN 2023' dibuka secara daring sejak 30 Maret 2023 dan telah diberangkatan pada Senin (17/4/2023).

Rute perjalanannya dari Jakarta ke beberapa kota besar di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur serta dari Medan dan Makassar dan kota besar di sekitarnya.

Khusus keberangkatan dari Medan, PT Pelindo Multi Terminal (SPMT), Sub-Holding PT Pelindo (Persero) juga menyediakan 500 kuota pergi dan pulang.

Rinciannya, 200 kuota pergi dan 200 kuota pulang menggunakan moda transportasi darat tujuan Medan-Dumai-Medan dan Medan-Banda Aceh-Medan.

Baca juga: Sempat Terhenti karena Pandemi, Mudik Gratis Kementerian ESDM Diminati 1.155 Peserta

Sisanya untuk penumpang yang menggunakan moda transportasi laut tujuan Batam-Belawan.

SVP Sekretariat Perusahaan SPMT Fiona Sari Utami menjelaskan, para calon pemudik wajib memenuhi beberapa syarat penting seperti mengisi data diri sesuai KTP dan KK dan melampirkan sertifikat vaksin kedua atau Booster satu.

VP Sekretariat Perusahaan SPMT Fiona Sari Utami mengatakan, pihaknya mendukung program mudik gratis Kementerian BUMN dengan menyediakan 500 kuota, Senin (17/4/2023). KOMPAS.com/Mei Leandha Rosyanti VP Sekretariat Perusahaan SPMT Fiona Sari Utami mengatakan, pihaknya mendukung program mudik gratis Kementerian BUMN dengan menyediakan 500 kuota, Senin (17/4/2023).
"Program ini menjadi bagian dari tanggung jawab sosial SMPT untuk mendukung program kementerian BUMN, mewujudkan perayaan mudik yang aman, nyaman, lancar dan zero accident,” kata Fiona, Senin malam.

Akmalsyah (38) warga Banda Aceh yang tinggal di Kota Medan, salah satu peserta mudik gratis tujuan Medan-Banda Aceh-Medan (pulang dan pergi), mengucapkan terima kasih kepada Pelindo dan SPMT yang membantu masyarakat.

"Program ini mewujudkan harapan saya pulang kampung. Padahal tadinya saya berencana mudik dengan sepeda motor, syukurlah ada mudik gratis ini," katanya.

Kementerian BUMN meluncurkan program mudik gratis menyambut Lebaran 2023 dengan menyiapkan 65.603 kuota dengan rincian 46.523 penumpang pada 1.009 bus, 15.658 penumpang melalui 30 rangkaian kereta api dan 2.562 penumpang dengan tujuh kapal laut.

Program mudik bersama BUMN adalah langkah strategis memitigasi potensi risiko kecelakaan lalu lintas, selain itu, merupakan implementasi bakti BUMN yang dilaksanakan sebagai bentuk TJSL BUMN.

SPMT fokus pada pengelolaan operasional terminal non-petikemas dan multipurpose. Mengelola 10 branch terminal yang tersebar di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.

Juga tiga anak perusahaan yaitu PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), PT Indonesia Kendaraan Terminal, Tbk. (IPCC) yang merupakan terminal kendaraan terbesar di ASEAN dan PT Terminal Curah Semarang (TCS).

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
Pemerintah
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
LSM/Figur
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Pemerintah
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Pemerintah
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Pemerintah
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Pemerintah
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
BUMN
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Pemerintah
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
LSM/Figur
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Pemerintah
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Pemerintah
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
LSM/Figur
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
Pemerintah
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Pemerintah
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau