Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Lokal Unjuk Teknologi Permesinan dan EBT di Jerman

Kompas.com - 20/04/2023, 15:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah industri lokal unjuk teknologi modern di bidang permesinan dan energi baru terbarukan (EBT), pada ajang pameran internasional bergengsi Hannover Messe 2023.

Salah satunya adalah PT Yogya Presisi Teknikatama. Tak hanya unjuk teknologi, perusahaan asal Indonesia menggandeng perusahaan Jerman, Toolcraft AG, membentuk usaha patungan atau joint venture.

Keduanya mengembangkan teknologi metal additive manufacturing untuk memenuhi kebutuhan sektor industri lainnya.

Menurut Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier, kerjasama kedua perusahaan tersebut adalah wujud keberhasilan Kementerian Perindustrian dalam memfasilitasi sejumlah pelaku industri nasional untuk ikut berpartisipasi pada pameran bergengsi tersebut

Baca juga: Di Hannover, Jokowi Proritaskan Hilirisasi, Transisi Energi, dan IKN

"Diharapkan, melalui kolaborasi ini, industri dalam negeri semakin produktif dan kompetitif," ujar Taufiek, yang dikutip dari laman Kementerian Perindustrian, Kamis (20/4/2023).

Teknologi Metal Additive Manufacturing itu meliputi proses Laser Metal Deposition (LMD) dan proses Laser Metal Fusion (LMF).

Teknologi ini juga semakin banyak digunakan untuk menunjang industri pembuatan komponen mekanik yang komplek dan presisi, seperti pada industri otomotif, pesawat, mold and die, serta pembuatan mesin dan alat kesehatan.

Plt. Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kemenperin Yan Sibarang Tandiele menambahkan, pemerintah mendukung adanya kerja sama antara industri lokal dengan industri di Jerman.

Termasuk yang terkait dengan transfer teknologi yang berbasis pada produk berteknologi tinggi, seperti yang dilakukan oleh PT Yogya Presisi Teknikatama dan Toolcraft AG.

Sementara itu, Direktur PT Yogya Presisi Teknikatama Petrus Tedja Hapsoro menyampaikan, alih teknologi juga akan dilakukan di bidang robotik dan otomasi melalui joint venture tersebut.

Perusahaan telah membuka dan membangun kerja sama dengan Toolcraft AG sejak tahun 1999, khususnya dalam peningkatan kompetensi dan pengembangan teknologi, di mana salah satu faktor utamanya adalah pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Untuk mendukung kerja sama ini, Perusahaan berkolaborasi dengan Politeknik ATMI Surakarta dalam rangka menyiapkan SDM yang siap dan mampu melalui program internship bagi mahasiswa dan para dosennya, sehingga dapat mengikuti perkembangan terkini yang ada di dunia industri manufaktur,” tuturnya.

Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan

Perusahaan lain yang ikut unjuk teknologi di bidang EBT sebagai co-exhibitor PT Giwang Kanaka yang bermitra dengan SFC Energy Germany.

Mereka menampilkan solusi energi listrik ramah lingkungan dengan menggunakan teknologi Hydrogen Fuel Cell yang dapat diaplikasikan di berbagai sektor industri.

Teknologi tersebut menghasilkan sumber energi yang bersih (clean energy) sehingga dapat menggantikan bahan bakar fosil yang umum digunakan pada pembangkit listrik.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Studi: 2024 Jadi Era Transisi Energi Betulan, Emisi Segera Capai Puncak

Studi: 2024 Jadi Era Transisi Energi Betulan, Emisi Segera Capai Puncak

LSM/Figur
Bisakah Negara-negara di Asia Hentikan Penggunaan Batu Bara?

Bisakah Negara-negara di Asia Hentikan Penggunaan Batu Bara?

Pemerintah
Harga PLTS dan PLTB Turun Drastis, ASEAN Harus Ambil Kesempatan

Harga PLTS dan PLTB Turun Drastis, ASEAN Harus Ambil Kesempatan

LSM/Figur
“Social Enterprise” yang Ramah Lingkungan Masih Hadapi Stigma Negatif

“Social Enterprise” yang Ramah Lingkungan Masih Hadapi Stigma Negatif

Swasta
Singapura Putuskan Ikut Danai Studi Kelayakan CCS di Negaranya

Singapura Putuskan Ikut Danai Studi Kelayakan CCS di Negaranya

Pemerintah
Perluasan Hutan Tanaman Energi Dinilai Percepat Deforestasi di Kalimantan Barat

Perluasan Hutan Tanaman Energi Dinilai Percepat Deforestasi di Kalimantan Barat

LSM/Figur
Penegakan Hukum dan Rendahnya Kesadaran Masyarakat jadi Tantangan Kelola Sampah

Penegakan Hukum dan Rendahnya Kesadaran Masyarakat jadi Tantangan Kelola Sampah

LSM/Figur
Pengajar dan Praktisi Minta Prabowo Revolusi Ketenagakerjaan ke Arah Berkelanjutan

Pengajar dan Praktisi Minta Prabowo Revolusi Ketenagakerjaan ke Arah Berkelanjutan

LSM/Figur
Seruan Pendanaan Pelestarian Alam Menggema dalam KTT Keanekaragaman Hayati COP16

Seruan Pendanaan Pelestarian Alam Menggema dalam KTT Keanekaragaman Hayati COP16

Pemerintah
79 Persen Eksekutif Agrifood Laporkan Pertumbuhan Pendapatan dari Investasi Keberlanjutan

79 Persen Eksekutif Agrifood Laporkan Pertumbuhan Pendapatan dari Investasi Keberlanjutan

Pemerintah
 Bank Belum Siap Hadapi Perubahan Iklim

Bank Belum Siap Hadapi Perubahan Iklim

Pemerintah
Emisi CO2 Global dari Kebakaran Hutan meningkat 60 Persen Sejak 2001

Emisi CO2 Global dari Kebakaran Hutan meningkat 60 Persen Sejak 2001

LSM/Figur
Tolak PLTU Captive, Koalisi Sulawesi Tanpa Polusi Minta Prabowo Revisi Perpres 112/2022

Tolak PLTU Captive, Koalisi Sulawesi Tanpa Polusi Minta Prabowo Revisi Perpres 112/2022

LSM/Figur
Google Bakal Manfaatkan Nuklir untuk Pasok Listrik Data Center

Google Bakal Manfaatkan Nuklir untuk Pasok Listrik Data Center

Swasta
Ilmuwan Eksplorasi Rumput Laut Jadi Sumber Energi dan Pakan Ternak

Ilmuwan Eksplorasi Rumput Laut Jadi Sumber Energi dan Pakan Ternak

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau