JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo menegaskan, ekonomi Indonesia berada dalam kondisi mantap menjadi titik terang. Tahun 2022 lalu, ekonomi Indonesia tumbuh 5,31 persen atau tertinggi sejak 2014.
“Hari ini, saya mengajak Jerman menjadi bagian penting dari kemajuan bersama. Kemitraan bisnis antara Jerman dan Indonesia yang telah lama terjalin, bisa menjadi contoh kemitraan Utara-Selatan, kemitraan yang setara, saling menghormati, menguntungkan, dan wajah kemitraan di masa depan,” ujar Presiden saat membuka Indonesia-Germany Business Summit, Senin (17/4/2023).
Ada tiga hal yang menjadi prioritas Indonesia. Pertama, hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah, menjaga keberlanjutan, dan membuka lapangan kerja.
Menurut Presiden, Indonesia siap menjadi mitra pengembangan industri semikonduktor dan produksi baterai kendaraan listrik.
Baca juga: Di Hannover, Indonesia Tegaskan Komitmen Transisi Energi Hijau IKN
“Saya mengharapkan dukungan pebisnis Jerman menjadikan Indonesia bagian dari rantai pasok chip global,” cetusnya.
Kedua, transisi energi. Bagi Indonesia, hal ini merupakan komitmen untuk mewujudkan dunia yang lebih baik. Terlebih, potensi energi baru dan terbarukan (EBT) Indonesia sangat besar, mencapai 434.000 Mega Watt.
Dalam hal ini, Indonesia membutuhkan dukungan pembiayaan inovatif, transfer teknologi tinggi, dan reskilling tenaga kerja. Ketiga, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Ini merupakan hub baru yang menghubungkan fasilitas yang telah ada di kota-kota sekitar,” jelas Presiden.
Kanselir Jerman Olaf Scholz yang hadir dalam acara tersebut menambahkan, Jerman adalah mitra bisnis terbesar Indonesia di Eropa dengan lebih dari 250 perusahaan Jerman memiliki cabang di Indonesia. Ia melihat bahwa pertumbuhan Indonesia impresif dan merupakan tempat yang tepat untuk tumbuh.
“Terdapat peluang dalam kemitraan terkait transisi energi. Yang terpenting, bisa dibangun bisnis baru yang mengembangkan cutting-edge technology yang memastikan climate neutrality dan kemakmuran dapat berjalan bersama. Saya mengajak kita semua untuk memanfaatkan peluang yang sudah ada ini,” ujarnya.
Sementara APA Chairman and President & CEO of Siemens AG Dr. Roland Busch menyatakan, Indonesia dan Jerman bisa membangun kemitraan yang berlangsung lama.
Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa Indonesia menjadi official partner country pada Hannover Messe 2023.
Selain itu, kerja sama antara Jerman dan Indonesia saling menguntungkan dengan dukungan teknologi tinggi dari Jerman, dan Indonesia yang menyediakan akses ke pasar yang besar dan berkembang.
“Indonesia merupakan tempat yang tepat untuk tumbuh,” ujar Busch.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya