BATAM, KOMPAS.com – PT Makmur Elok Graha (MEG) telah resmi menginvestasikan dananya untuk mengembangkan kawasan Pulau Rempang seluas 17.000 hektar.
Di pulau ini, MEG akan membangun kawasan industri sekaligus pariwisata yang mengedepankan konservasi alam lengkap dengan akses konektivitas yang memudahkan transportasi antar-pulau sekitar.
Ada pula taman burung serta zona sejarah dan kawasan agrowisata terpadu yang memanfaatkan keunggulan alam di pulau tersebut.
Tak hanya itu, MEG juga akan membangun permukiman terpadu dengan segala kelengkapan fasilitas yang menunjang aktivitas dan mobilitas penghuninya.
BP Batam dan Pemerintah Kota Batam sepakat untuk mendukung realisasi pengembangan mega proyek tersebut.
“Kami sangat memperhatikan bagaimana kepentingan warga di sana. Akan dibangun permukiman terpadu,” kata Komisaris sekaligus Juru Bicara PT MEG Fernaldi Anggadha saat ditemui di Batam Centre, Rabu (26/4/2023).
Fernaldi mengatakan, pemukiman terpadu di Pulau Rempang akan dilengkapi dengan pasar modern, sarana olahraga, sekolah dan lainnya.
“Hal ini dilakukan agar skala ekonomi dari warga Rempang naik,” cetus dia.
Baca juga: Mengenal Green Label Indonesia yang Digagas GPCI
Sebagaimana diketahui, saat ini masyarakat Pulau Rempang hidup secara sporadik atau terpisah jauh dari satu keluarga dengan keluarga lainnya.
Begitu juga dengan pendapatan masyarakat dari berbagai profesi mulai dari nelayan hingga petani.
“Ini sudah kami akomodasi dan persiapkan perencanaan terbaik untuk warga. Kami siapkan pusat pelatihan dan pendidikan. Supaya nantinya warga atau anak tempatan bisa ikut berkontribusi dalam pembangunan Rempang,” papar Fernaldi.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait yang mengajak seluruh pihak di Batam, untuk bersama-sama mengawal jalannya pembangunan di kawasan Rempang.
“Semenjak launching, pulau ini mendapat perhatian khusus dari semua pihak, karena memang pengembangan pulau ini sudah dinanti,” kata Tuty.
Kawasan tersebut telah ditetapkan sebagai The New Engine of Indonesian's Economic Growth Indonesia dengan konsep green and sutainability.
Nilai investasi pengembangan kawasan ditargetkan mencapai Rp 381 triliun dan akan menyerap lebih dari 300.000 tenaga kerja.
Tuty menambahkan, pengembagan kawasan Rempang ini harus lebih mengutamakan masyarakat Rempang sendiri, dalam proses pembangunannya.
“BP Batam telah menyiapkan development plan kawasan Rempang, semoga akselerasi ini segera memberikan dampak positif bagi pengembangan daerah,” pungkas Tuty.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya