Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesifikasi Rumah Baru Korban Gempa Cianjur, Tipe 36 Dua Kamar Tidur

Kompas.com - 28/04/2023, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 351 Hunian Tetap (Huntap) Tahap I dan II Penanganan Pasca Bencana Gempa Bumi Cianjur, tuntas dibangun.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan Huntap Relokasi Tahap I dan II tersebut sesuai dengan lahan yang disediakan Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk merelokasi masyarakat terdampak yang tinggal di kawasan zona merah sesar Cugenang.

“Lahan yang disediakan Pemerintah Kabupaten Cianjur di Cilaku dan Mande. Sangat berbahaya jika tetap tinggal di zona merah dengan tingkat kerentanan tinggi terhadap gempa dan gerakan tanah/longsor,” kata Basuki, Kamis (27/4/2023).

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto menambahkan, huntap tersebut dibangun dengan teknologi rumah tahan gempa yang disebut rumah instan sederhana sehat (Risha).

Baca juga: Inovasi Teknologi Anti-Gempa Jalan Tol Trans-Sumatera

Huntap Tahap I sebanyak 200 unit di Kecamatan Cilaku rampung pada Maret 2023 dan telah dihuni.

“Pada 18 April 2023 lalu, sebanyak 151 unit Huntap Tahap II yang dibangun di Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur juga sudah selesai dibangun,” kata Iwan.

Huntap Tahap I dibangun di atas lahan seluas 2,4 hektar, dan Tahap II seluas 1,9 hektar. Seluruhnya telah dilengkapi oleh prasarana, sarana dan utilitas (PSU) yang memadai sehingga memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat penerima manfaat.

“Pada Huntap Tahap II, jalan lingkungan serta saluran air juga sudah selesai dibangun. Sedangkan untuk prasarana dan sarana umum seperti masjid dan balai warga masih dalam proses pembangunan,” tambah Iwan.

Huntap Tahap I dan II dibangun dengan tipe 36 meter persegi di atas kavling seluas 75 meter persegi. Interiornya terdiri dari ruang keluarga, 2 kamar tidur, kamar mandi dan dapur.

Spesifikasi bangunannya menggunakan struktur rumah tahan gempa Risha, dinding bata ringan, dan plester aci. Rangka atap bangunan menggunakan baja ringan dan penutup atap galvalum.

Sedangkan lantainya menggunakan keramik ukuran 60x60 dengan pintu dan jendela berbahan UPVC, serta plafon gypsum.

Huntap tersebut juga dilengkapi dengan jaringan listrik 900 watt, jaringan pipa air bersih PDAM, jalan lingkungan yang dicor beton, drainase, balai warga, dan lansekap.

Pembangunan Huntap Tahap I dan II dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya dan Manajemen Konstruksi PT Indah Karya.

“Kami berharap Huntap ini setelah kami serahkan kepada Pemerintah Kabupaten Cianjur bisa segera dihuni oleh masyarakat yang tercatat sebagai penerima bantuan relokasi hunian,” harap Iwan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau