Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

44 Persen Balita di Sumba Barat Daya Stunting karena Krisis Air Bersih

Kompas.com - 10/05/2023, 18:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

 

KOMPAS.comKrisis air bersih yang terjadi di Kabupaten Sumba Barat Daya memicu banyak bayi di bawah lima tahun (balita) mengalami stunting.

Dilansir dari situs web BRIN, data balita stunting di Kabupaten Sumba Barat Daya hingga periode Februari 2022 mencapai 13.150 anak atau sekitar 44 persen.

Organisasi kemanusiaan Wahana Visi Indonesia (WVI) menilai, air bersih sangat penting untuk memenuhi gizi anak.

Baca juga: Tekan Angka Stunting, Pemprov Banten Gelar Lokakarya Bersama FKUI

Head of Social Impact & Sustainability WVI Franky Banfatin menyampaikan, sebanyak lima desa di Sumba Barat Daya bahkan tidak memiliki sumber air di permukaan tanah dan tidak ada sungai atau mata air.

Sehingga, lanjut Franky, masyarakat sangat bergantung pada penampung air hujan (PAH) untuk kebutuhan air mereka. Namun, rupanya tidak semua punya PAH.

"Keluarga yang tidak punya PAH harus membeli air seharga Rp 400-Rp 1000 per jeriken untuk keperluan sehari-hari, khususnya makan minum. Jika ditotal, keluarga yang tidak memiliki PAH harus mengeluarkan Rp 480.000 hingga Rp 1.200.000 per bulan dengan kualitas air yang tidak layak konsumsi," kata Franky, Selasa (9/5/2023).

Baca juga: Tekan Angka Stunting, Pemprov Banten Gelar Lokakarya Bersama FKUI

Kondisi PAH yang tidak tertutup menyebabkan bak menjadi tidak steril dan terkontaminasi dengan berbagai kotoran, lumut, dan bakteri.

Hal ini menyebabkan timbulnya banyak penyakit, khususnya pada anak-anak, seperti diare, muntaber, hingga stunting. Tidak heran provinsi NTT menempati urutan pertama angka stunting tertinggi di Indonesia.

Di sisi lain, musim penghujan di Sumba Barat Daya juga berlangsung singkat yaitu empat bulan. Sedangkan musim kemarau bisa berlansung selama delapan bulan.

Baca juga: Penting! 5 Cara Mencegah Stunting pada Anak

Kampanye air bersih untuk masyarakat Sumba Barat Daya

Head of Social Impact & Sustainability Wahana Visi Indonesia (WVI) Franky Banfatin (paling kiri), Rino Soedarjo, dan Tara Dermawan dalam konferensi pers 6K - Water For Sumba di Jakarta, Selasa (9/5/2023).WAHANA VISI INDONESIA (WVI) Head of Social Impact & Sustainability Wahana Visi Indonesia (WVI) Franky Banfatin (paling kiri), Rino Soedarjo, dan Tara Dermawan dalam konferensi pers 6K - Water For Sumba di Jakarta, Selasa (9/5/2023).

Berkaca pada situasi sulitnya masyarakat dalam mengakses air bersih, WVI menggelar kampanye penggalangan dana.

Organisasi kemanusiaan ini akan menggelar fun run sejauh 6 kilometer (km) di Jakarta pada 21 Mei 2023 dan ultra marathon sejauh 300 km yang akan diikuti 6 pelari khusus pada 19 hingga 21 Mei 2023 di Sumba Barat Daya.

Kedua kegiatan ini adalah acara puncak kampanye Global 6K–Water For Sumba yang diadakan WVI sejak 15 Maret hingga 31 Mei 2023 nanti.

Pendaftaran peserta Global 6K Fun Run WVI sendiri sudah ditutup karena target peserta sebanyak 1.500 orang telah tercapai.

WVI mengapresiasi setiap orang yang mau bergerak bersama-sama untuk penyediaan air bersih bagi anak-anak di Sumba Barat Daya.

Baca juga: Benarkah Konsumsi Telur Bisa Menurunkan Risiko Stunting?

Global 6K Fun Run WVI akan digelar di area CFD di depan FX Sudirman, Jakarta. Meski demikian, masyarakat yang tidak mengikuti fun run dan ingin berkontribusi masih dapat berdonasi di situs web WVI.

Seluruh hasil donasi akan digunakan untuk membangun 30 PAH dan 5 sumur bor yang dapat diakses seluruh warga di lima desa di Sumba Barat Daya, yaitu desa Mangganipi, Kenduwela, Hombarica, Koki, dan Ate Dalo yang merupakan desa dampingan WVI.

Resource Development and Communications Director WVI Asteria Aritonang mengatakan, kegiatan ini adalah kampanye World Vision secara global di seluruh dunia untuk menyediakan fasilitas air bersih di seluruh dunia.

WVI sebagai mitra utama dari World Vision mengikuti kampanye ini dan memilih Sumba Barat Daya yang mengalami kesulitan akses air sehingga menyebabkan angka stunting tertinggi di Indonesia, sebagaimana rilis yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Bukti Ilmiah ASI Eksklusif Bisa Bantu Cegah Stunting

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Platform Fakta Iklim Hadir, Publik Bisa Cek Hoaks Iklim Lebih Mudah

Platform Fakta Iklim Hadir, Publik Bisa Cek Hoaks Iklim Lebih Mudah

Pemerintah
Pelancong Mau Bayar Lebih untuk Penerbangan Rendah Emisi

Pelancong Mau Bayar Lebih untuk Penerbangan Rendah Emisi

Pemerintah
100 Hari Prabowo Gibran, DMO Batu Bara Didesak Dievaluasi

100 Hari Prabowo Gibran, DMO Batu Bara Didesak Dievaluasi

LSM/Figur
BPOM Perlu Percepat Pelabelan BPA pada Air Minum Galon

BPOM Perlu Percepat Pelabelan BPA pada Air Minum Galon

LSM/Figur
Dampak Positif IMIP pada Ekonomi Lokal dan Pemberdayaan Masyarakat Morowali

Dampak Positif IMIP pada Ekonomi Lokal dan Pemberdayaan Masyarakat Morowali

Swasta
Gerakan Menanam Pohon dari Kader Jadi Kado Ulang Tahun ke-78 Megawati

Gerakan Menanam Pohon dari Kader Jadi Kado Ulang Tahun ke-78 Megawati

LSM/Figur
Studi: Hilirisasi Nikel Perlu Terapkan ESG untuk Ciptakan Pekerjaan Hijau

Studi: Hilirisasi Nikel Perlu Terapkan ESG untuk Ciptakan Pekerjaan Hijau

LSM/Figur
DBS Indonesia Siapkan Rp 100 Miliar untuk Bantu Tingkatkan Kualitas Hidup Kelompok Rentan

DBS Indonesia Siapkan Rp 100 Miliar untuk Bantu Tingkatkan Kualitas Hidup Kelompok Rentan

Swasta
BNI Implementasikan Kesetaraan Gender di Ruang Kerja

BNI Implementasikan Kesetaraan Gender di Ruang Kerja

BUMN
AS Keluar Perjanjian Paris, Pendanaan Transisi Energi RI Bisa Terganggu

AS Keluar Perjanjian Paris, Pendanaan Transisi Energi RI Bisa Terganggu

LSM/Figur
Trump Tarik AS dari Perjanjian Paris, Investasi Hijau Bisa Lari ke Negara Lain

Trump Tarik AS dari Perjanjian Paris, Investasi Hijau Bisa Lari ke Negara Lain

Pemerintah
Serba-serbi PLTA Jatigede: Terbesar Kedua di Indonesia, Pangkas Emisi 415.800 ton

Serba-serbi PLTA Jatigede: Terbesar Kedua di Indonesia, Pangkas Emisi 415.800 ton

Pemerintah
Jelang 100 Hari Prabowo-Gibran, Janji Transisi Energi Didesak Diwujudkan

Jelang 100 Hari Prabowo-Gibran, Janji Transisi Energi Didesak Diwujudkan

LSM/Figur
Hilirisasi Nikel Belum Sediakan Green Jobs Sesuai Potensinya

Hilirisasi Nikel Belum Sediakan Green Jobs Sesuai Potensinya

Pemerintah
BRI RO Lampung Salurkan Bantuan kepada Korban Terdampak Banjir

BRI RO Lampung Salurkan Bantuan kepada Korban Terdampak Banjir

BUMN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau