KOMPAS.com – Kemiskinan adalah salah satu fenomena sosial yang disebabkan oleh faktor ekonomi.
Secara pengertian, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), kemiskinan adalah ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan.
Penentuan dan pengukuran kemiskinan didasarkan pada pengeluaran. Penduduk dikategorikan miskin jika rata-rata pengeluaran per kapita per bulannya di bawah garis kemiskinan.
Baca juga: Indonesia Ambisi Akhiri Kemiskinan Ekstrem Lebih Cepat dari Target SDGs
Garis kemiskinan sendiri adalah nilai rupiah pengeluaran minimum yang diperlukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya selama sebulan, baik untuk kebutuhan makanan maupun non-makanan.
Garis kemiskinan ini bisa berubah seiring waktu karena penentuan garis kemiskinan dihitung berdasarkan berbagai faktor.
Pada September 2022, garis kemiskinan di Indonesia adalah Rp 535.547 per kapita per bulan.
Baca juga: Bappeda Gorontalo Susun Buku Efektivitas Penanggulangan Kemiskinan
Dilansir dari pemberitaan Kompas.com pada 21 Januari 2022, ada beberapa jenis kemiskinan yaitu.
Kemiskinan absolut adalah jenis kemiskinan di mana orang-orang miskin mempunyai tingkat pendapatan di bawah garis kemiskinan atau jumlah pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok hidup, seperti pangan, pakaian, dan tempat tinggal.
Kemiskinan relatif adalah jenis kemiskinan yang terjadi karena pengaruh kebijakan pembangunan yang belum menjangkau seluruh masyarakat. Sehingga mengakibatkan terjadinya ketimpangan pada pendapatan atau bisa dikatakan bahwa seseorang sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya.
Kemiskinan kultural adalah jenis kemiskinan yang disebabkan oleh faktor budaya seperti malas, tidak ada usaha untuk memperbaiki tingkat kehidupan, pemboros, dan lain-lain.
Kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang dialami oleh suatu golongan masyarakat karena struktur sosial masyarakat tersebut memungkinkan golongan masyarakat tidak ikut menggunakan sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi mereka.
Baca juga: Mengenal Tujuan 1 SDGs: Tanpa Kemiskinan
Selain menjadi fenomena sosial, kemiskinan juga menimbulkan sejumlah dampak bila tidak tertangani dengan baik.
Berikut beberapa dampak yang disebabkan oleh adanya kemiskinan, sebagaimana dilansir Kompas.com 2 Februari 2023.
Baca juga: Menteri PMK Sebut Presiden Jokowi Targetkan Kemiskinan Ekstrem Tuntas pada 2024
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya